.
Sunday, December 15, 2024

RSSA Kerahkan Tim Medis Terbaik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Hari Ini Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam

MALANG POSCO MEDIA- Bayi kembar siam, Aliyah dan Aisyah  menjalani operasi pemisahan, Sabtu (12/8) hari ini di RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang. Tim dokter sudah mematangkan persiapan. Kondisi bayi kembar asal  Pandaan Kabupaten Pasuruan itu saat ini dinyatakan sehat dan stabil. (baca grafis di Koran Malang Posco Media Edisi 12 Agustus 2023)

Pukul 05.00 WIB pagi ini, Aliyah dan Aisyah masuk ruang operasi.  50 tenaga medis RSSA pun segera menjalankan tugas mulia. Ini merupakan operasi pemisahan kembar siam yang pertama di Malang Raya.

“Kondisi kedua pasien dalam keadaan sehat dan stabil. Sehingga sangat siap untuk menjalani prosedur operasi pemisahan kembar siam,” ungkap Dony Iryan, Kasubbag Hukmas RSSA Malang kepada Malang Posco Media, kemarin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aliyah dan Aisyah diketahui memiliki kelainan kembar dempet ketika sejak masa kandungan berusia enam bulan. Ketika itu Ny. S sebagai orang tua memeriksakannya ke RSUD Bangil. Karena diketahui ada kelainan, lantas Ny. S pun dirujuk ke RSSA Malang untuk dilakukan observasi dan pendampingan.

Hingga kemudian lahir pada 15 September 2022 di RSSA Malang dengan prosedur SC (Sectio Caesar). Sejak lahir bayi Aliyah dan Aisyah diobservasi secara ketat perkembangannya dan barulah ketika telah dipertimbangkan kondisi organ-organnya sudah kuat, maka berlanjut untuk menjalani operasi pemisahan kembar siam.

Sejumlah persiapan sudah dilakukan sejak jauh hari. Terakhir, Jumat (11/8) kemarin dilakukan gladi persiapan menjelang operasi. Seluruh tenaga kesehatan yang terlibat hadir.  Termasuk dokter-dokter pendamping dari RSUD dr Soetomo juga telah datang dan siap mendampingi proses operasi tersebut.

“Siang ini (kemarin), mereka sudah datang dan langsung melaksanakan gladi. Tim dokter dari (RSUD) Soetomo ini sebagai mentor istilahnya, yang melaksanakan operasi tetap semuanya dari dokter-dokter RSSA. Semua dokter sangat siap,” tegas Dony.

Seperti diketahui, untuk melakoni operasi ‘istimewa’ ini RSSA mengerahkan semua yang terbaik. Tidak hanya sarana dan prasarana, namun juga SDM.  Total ada sekitar 50 tenaga medis, dari mulai dokter spesialis anestesi, dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis bedah anak hingga dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular hingga perawat yang terlibat dalam agenda tersebut.

Yang cukup istimewa, di antara tim dokter tersebut ada wajah yang sudah tidak asing yakni mantan Direktur RSSA Malang dr  Kohar Hari Santoso yang tampak ikut dalam persiapan dan masuk menjadi tim dokter.

“Iya beliau (bertugas sebagai dokter) anastesi (pembiusan, red). Rencana operasinya akan dilangsungkan di Instalasi Bedah Sentral di ruang OK. Di situ sudah disiapkan ruang ICU, peralatan dan perlengkapan operasi. Makanya ini benar-benar operasi yang multi disiplin,” sebutnya.

Sementara itu, salah satu tim dokter, Dr  dr  Satrio Wibowo Sp.A(K) M.Si Med menyampaikan, pelaksanaan operasi kasus omphalofagus atau kondisi perlekatan kembar siam di perut ini berlangsung sangat komprehensif. Sehingga pihaknya sudah menyiapkan SOP yang cukup ketat selama pelaksanaan operasi.

Misalnya seperti kapan pasien mulai naik meja operasi, kapan harus dibius, hingga tiap menit selanjutnya selama operasi. Semuanya telah disusun dalam sebuah SOP yang harus dipatuhi.

“Memang mulai dari observasi, tindakan dan pasca tindakan, itu ada SOP-nya. Setelah tindakan nanti pasien tidak kembali ke ruang biasa tapi ke ruang intensif ICU. Untuk beberapa waktu awal, bahkan orang tuanya pun tidak diperkenankan untuk kontak. Tapi diberi kesempatan melihat dan menyaksikan. Jadi betul-betul perawatan dan observasi kami secara multi disiplin hingga selesai,” jelas  dr  Satrio.

Tidak bisa diprediksi secara pasti berapa lama operasinya akan berlangsung. Namun perkiraan awal, setidaknya akan lebih dari 12 jam. Tergantung dari kondisi, temuan-temuan dan faktor-faktor lainnya. Apabila diasumsikan operasi berjalan selama 12 jam, maka operasi pemisahan kembar siam yang pertama di Malang Raya ini akan berakhir pada malam nanti. 

“Maka dari itu kami mohon restu dan doanya agar operasi ini berjalan lancar dan pasien bisa normal dan sehat kembali,” harapnya. (ian/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img