MALANG POSCO MEDIA, KOTA BLITAR – Pengelola Stadion Soepriadi di Kota Blitar bergerak cepat untuk memastikan siap menjadi venue laga Arema FC versus Persita Tangerang, Selasa (3/12) sore ini. Permasalahan rumput lapangan yang kembali tidak rata dan sempat kentara dalam beberapa hari terakhir, coba diatasi dengan penambalan tanah dan pergantian rumput dalam dua hari terakhir.
Kondisi rumput lapangan di Stadion Soepriadi kembali menuai kritik, kemarin. Pelatih Persita Fabio Lefundes menyebut kondisi rumput di stadion tersebut yang terburuk selama dia menjalani away.
“Iya, betul (paling buruk). Kami pernah main di Jakarta, Bogor, Bali, Bangkalan, semua dalam kondisi baik. Tapi di sini buruk,” ujar dia dengan nada kecewa.
Menurut dia, rumput Stadion Soepriadi yang buruk akan membuat pemainnya rawan cedera. Selain itu dengan kondisi rumput yang jelek maka taktik dan skill pemain tidak akan keluar maksimal.
“Kalau pemain bagus tapi lapangan tidak bagus bagus bagaimana manajemen menerangkan. Ini Arema memiliki skill bagus tapi kalau lapangan jelek pasti tidak maksimal,” tambah dia.
Dia pun berani komplain dengan tegas dan menyatakan dengan lapangan demikian tidak bagus untuk pertandingan Liga 1.
“Tidak bagus untuk ditunjukkan di standar Liga 1. Saya komplain karena ini tidak bagus untuk semuanya. Baik untuk kami maupun pihak Arema,” tegas dia.
Mendapati komplain demikian, pihak pengelola pun bergerak cepat. Penambalan langsung dilakukan agar rumput kembali rata.
“Insya Allah sudah dibenahi dan sudah ready untuk besok. Kondisinya lebih baik daripada sebelumnya,” kata Danang Tirtosari Stadium Manager Stadion Soepriadi Kota Blitar.
Bahkan, kondisi demikian sejatinya telah terlihat sejak helatan Piala Soeratin U-17 ketika stadion tersebut jadi venue pertandingan. Selain karena laga, guyuran hujan menambah tidak ratanya rumput lapangan.
“Apalagi kemarin hujan tiga hari tidak terang-terang. Sebenarnya ketika dipakai Piala Soeratin tidak masalah karena di-roll (diratakan) setiap hari. Pagi dan sore kita roll. Tapi ini karena hama dan cacing.
Tidak hanya di situ saja yang rusak. Mungkin karena tanahnya terlalu subur,” jelas dia.
Dia mengatakan, upaya yang telah dilakukan adalah penggantian tanah untuk meratakan rumput.
“Menggalinya dalam, tidak hanya nambal 3-5 cm saja. Kami gali, anti tanah yang dalam. Jadi kami yakin dipakai besok tidak ada kemungkinan amblas. Kami sesuaikan jadi aman,” tambah dia.
Untuk mencegah rumput lebih tebal karena hama, sudah dilakukan penyemprotan.
“Itu sudah satu set dengan rumputnya. Perbaikan hari ini selesai kok. Setelah official training dicek lagi,” pungkasnya. (ley/jon)