Friday, September 5, 2025
spot_img

Rusuh di Mana-Mana

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Solidaritas Ojol dan Protes DPR Meluas di Indonesia, di Kota Malang Tadi Malam Tegang

MALANG POSCO MEDIA-Indonesia lagi tak baik-baik saja. Unjuk rasa aksi solidaritas ojek online (ojol) dan protes DPR RI menggoyang berbagai kota besar. Bahkan hingga berita ini diturukan pukul 23.00 WIB Jumat (29/8) tadi malam  terjadi ketegangan  pengunjuk rasa di depan Mapolresta Malang Kota.

Di gedung DPR/MPR RI, seorang pengunjuk rasa mengibarkan bendera. antara

Gelombang unjuk rasa meluas setelah aksi demo di gedung DPR RI dan mobil rantis Brimob melindas  driver ojol di Jakarta, Affan Kurniawan hingga meninggal dunia, Kamis (28/8) malam.

Seketika unjuk rasa terjadi di mana-mana. Di Jakarta saja terjadi di sejumlah lokasi. Di antaranya di Mako Brimob Kwitang, Mapolda Metro Jaya, Mabes Polri dan tetap di gedung DPR RI. 

Khusus di Jakarta,  Halte Transjakarta Polda Metro Jaya  di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan dibakar massa sekitar pukul 21.00 WIB tadi malam.

Sebelumnya demonstran membakar satu pos penjagaan di Polda Metro Jaya sehingga menimbulkan api membara dan kepulan asap di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat tersebut. Pembakaran itu dimulai sekitar pukul 18.00 WIB, bersamaan dengan dibakarnya ban di luar Polda Metro Jaya.

Kemarin sekitar pukul 15.55 WIB, mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta membobol gerbang Polda Metro Jaya saat menyampaikan orasi.  Mahasiswa berhasil memasuki area dalam Polda Metro Jaya. 

Di Mabes Polri di jalan Trunojoyo Jakarta Selatan juga jadi sasaran unjuk rasa. Demo diwarnai  bakar ban dan sejumlah peserta aksi  memanjat pagar Mabes Polri untuk memasang spanduk.

Sementara itu di gedung DPR RI juga digoyang unjuk rasa.  Massa masih bertahan hingga Jumat tai malam, dan menjebol sebagian pagar yang berada di samping gedung wakil rakyat tersebut.

Mereka menjebol pagar sekitar pukul 20.00 WIB, terhadap pagar di samping gerbang akses menuju Sekretariat Jenderal DPD RI. Pagar itu tampak patah hingga sebagiannya hilang.

Setelah pagar itu jebol, sejumlah orang dari massa aksi masuk ke dalam komplek  parlemen sambil membawa sejumlah barang, baik bambu, batu, maupun botol air mineral. Namun sesaat setelahnya, aparat Brimob dan TNI menghalau massa itu dan mendorong mundur.

Setelah massa kembali ke luar area parlemen, aparat TNI membentuk barikade secara fisik untuk menggantikan pagar yang jebol tersebut. Massa kemudian melakukan aksi pembakaran, dan melemparkan barang-barang, termasuk menyalakan petasan.

Sementara itu  ratusan demonstran di Jalan Otto Iskandardinata (Otista)  Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim) melampiaskan amarah dengan mencopot banyak plang rambu-rambu lalu lintas yang ada di sekitar jalan tersebut.

Aksi serupa juga melebar di berbagai daerah di Indonesia. Di kebanyakan kota besar unjuk rasa di markas kepolisian dan gedung dewan dan gedung pemerintahan. Umumnya berlangsung rusuh, pengunjuk rasa versus polisi.

Di Bandung, sebuah bangunan aset milik  MPR  RI yang berada di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, dibakar massa saat aksi unjuk rasa gabungan pengemudi ojek daring dan mahasiswa, Jumat (29/8) kemarin. 

Massa aksi awalnya melempari Gedung DPRD Jabar dengan batu, petasan, hingga bom molotov. Lemparan juga diarahkan ke sebuah rumah yang berada di seberang gedung dewan, tepatnya di Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

Bangunan yang pernah difungsikan sebagai rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Barat pada era Gubernur Nuriana itu kemudian terbakar setelah bagian depannya terkena lemparan molotov hingga api merembet ke dalam.

Kepala Biro Administrasi dan Pimpinan (Adpim) Pemprov Jabar, Akhmad Taufiqurrahman, membenarkan bahwa bangunan tersebut merupakan aset milik MPR RI.

Di Semarang juga rusuh.  Massa aksi anarkis yang sebelumnya menggelar aksi di depan Markas Polda Jawa Tengah di Kota Semarang, Jumat tadi malam, membakar sejumlah mobil di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah.

Massa merangsek masuk melalui pintu belakang kantor gubernur dengan cara merobohkan pintu gerbang.

Selain membakar mobil berplat nomor merah dan hitam, massa juga merusak sejumlah mobil yang ada di sekitarnya.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan setidaknya ada empat unit mobil yang dibakar massa

“Setelah didorong, massa mengarah ke belakang kantor gubernur,” katanya.

Menurut dia, massa memanjat dan merusak pintu pagar belakang kantor gubernur.

Selain mobil, kata dia, massa juga dilaporkan merusak sejumlah sepeda motor di kantor tersebut.

Begitu juga demonstrasi di depan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berakhir ricuh, Jumat (29/8) kemarin sekitar  pukul 18.13 WIB. Massa membakar dua mobil yang terparkir di halaman Polda.

Massa juga merusak pagar di pintu timur dan pintu barat Polda. Selain itu, papan nama Polda DIY dirusak dan dicopot.

Meski Polda ditutup sejak pukul 16.00 WIB, massa masih bertahan di depan lobi Mapolda DIY. Mereka sempat diminta untuk menyampaikan aspirasi secara baik-baik. Namun demonstran yang tidak terkendali melempar batu ke arah sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT)

Di Surabaya juga berlangsung panas. Unjuk rasa yang digelar di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya  sempat diwarnai kericuhan dan mengakibatkan belasan sepeda motor yang terparkir terbakar.

Terbakarnya motor tersebut terjadi usai para demonstran merangsek ke depan gerbang Gedung Negara Grahadi sisi sebelah timur, hingga mendobrak gerbang.

Aparat kepolisian yang berjaga di halaman Gedung Negara Grahadi, langsung melakukan tindakan pencegahan dengan menyemprotkan air dari kendaraan water cannon.

“Ayo maju, semua bergerak, jangan terpisah,” kata salah satu pendemo yang berlari ke arah Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Setelah gerbang Gedung Negara Grahadi dijebol, para demonstran masuk ke dalam dan membawa keluar beberapa sepeda motor untuk dibakar di tengah Jalan Gubernur Suryo.

Selain melempar bom molotov, para demonstran juga melemparkan batu, water barrier, tiang penanda lalu lintas hingga balok kayu yang diambil di sekitar Jalan Gubernur Suryo.

Hingga pukul 16.00 WIB, massa mulai menjauh dari depan Gedung Negara Grahadi dan berkumpul di depan Alun-Alun Kota Surabaya, dikarenakan tindakan penanganan aksi unjuk rasa oleh aparat kepolisian.

Meskipun sempat mundur, massa kembali memenuhi jalanan di depan Gedung Negara Grahadi untuk melakukan aksi.

Hingga pukul 17.00 WIB, massa masih bertahan di sekitar wilayah Gedung Negara Grahadi Surabaya. Begitu juga aparat kepolisian masih terus berjaga untuk menghalau aksi massa yang kembali berkumpul.

Aksi para demonstran tak hanya di sekitar Jalan Gubernur Suryo, pukul 17.39 WIB, mereka juga merusak sejumlah spanduk yang terpasang di ruas kanan jalan Yos Sudarso, arah Balai Kota Surabaya. Itu bentuk  kekecewaan dan sebagai bentuk protes atas jatuhnya korban dalam unjuk rasa di Jakarta, pada Kamis (28/8).

Sementara itu di Makassar juga rusuh.

Aksi massa merusak Kantor DPRD Kota Makassar, dengan membakar fasilitas kantor dewan setempat sebagai bentuk dari kekecewaan masyarakat atas perilaku dewan, di Jalan Andi Pangeran Pettarqni Makassar, Sulawesi Selatan Jumat malam.

Selain mengambil barang dari dalam kantor dewan untuk dibakar di jalan raya, massa pun semakin beringas dengan merusak hingga membakar puluhan mobil yang terparkir di halaman kantor tersebut.

Sejumlah kendaraan dibakar massa yang semakin beringas. Terdengar suara letusan beberapa kali di area kantor dewan tersebut. Api semakin membesar di dalam halaman kantor DPRD karena membakar mobil disusul suara ledakan.

Belum diketahui apakah ada orang di dalam kantor dewan tersebut. Namun demikian, massa telah berkumpul bahkan bertindak anarkis merusak kantor itu menjadi tambah parah.

Selain Kantor DPRD Makassar yang diamuk massa,sebagian Jalan Andi Pangeran Pettarani lumpuh total. Mahasiswa juga memblokade jalan tersebut hingga malam ini.

Presiden RI Prabowo Subianto langsung bersikap. Kemarin siang ia menyatakan keprihatinan dan menyesalkan kejadian mobil rantis Brimob melindas driver ojol Affan Kurniawan hingga tewas.

Tadi malam, Presiden Prabowo melayat rumah duka Affan Kurniawan.  Prabowo tiba sekitar pukul 21.50 WIB tadi malam. Nampak pula Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya turut serta melayat bersama Presiden Prabowo.

Prabowo berada di rumah duka sekitar 10 menit. Kepala Negara tidak memberikan keterangan pers kepada media dan langsung meninggalkan rumah duka.

Selain Prabowo, nampak pula hadir melayat ke rumah duka adalah Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria, dan mantan politisi Partai Golkar Jusuf Hamka.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permintaan maaf atas insiden sopir ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di kawasan Jakarta Selatan.

“Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk korban serta seluruh keluarga dan juga seluruh keluarga besar ojol,” kata Kapolri kepada awak media di Jakarta.

Kapolri mengatakan bahwa jajaran tengah mencari keberadaan sopir ojol tersebut.

Dia juga telah memerintahkan Divisi Propam Polri untuk menangani peristiwa ini lebih lanjut.

Divisi Propam (Divpropam) Polri menyatakan tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang terlibat dalam insiden kendaraan taktis (rantis) menabrak seorang pengemudi ojek online (ojol), ditetapkan melanggar kode etik profesi kepolisian.

“Terhadap tujuh orang itu, dipastikan bahwa para terduga telah terbukti melanggar kode etik kepolisian,” kata Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Abdul Karim di Gedung Propam Polri.

Ketujuh anggota tersebut berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J.

Keputusan itu dikeluarkan usai Divpropam melaksanakan gelar perkara awal bersama Itwasum Polri, Divkum Polri, SDM Polri, dan Kabid Propam Korbrimob Polri.

Atas penetapan tersebut, ketujuh anggota tersebut menjalani penempatan khusus (patsus) di Divisi Propam Polri.

“Selama 20 hari ke depan terhitung mulai 29 Agustus 2025 sampai dengan 17 September 2025,” katanya.

Meski demikian, imbuh Karim, apabila masih dibutuhkan patsus untuk pemeriksaan maka waktu bisa diperpanjang.

Adapun saat ini proses pemeriksaan dan pendalaman terhadap para anggota tersebut masih berlanjut di Divisi Propam Polri.

Sementara itu situasi di depan Mapolresta Malang Kota tadi malam makin panas meski  sempat mereda. Massa yang tetap bertahan di lokasi, tib-tiba mendesak untuk masuk ke area Mapolresta.

Setelah gagal masuk, massa aksi akhirnya meluapkan dengan menjebol pagar sisi utara Mapolresta. Satu unit kendaraan bus milik Polresta yang terparkir di dekat pagar, turut dilempari batu oleh massa aksi. Berkali kali massa aksi juga melempar petasan ke arah Mapolresta

Sampai pukul 22.30, sejumlah massa terus melempari Mapolresta. Beberapa CCTV juga terpantau dirusak oleh massa aksi. Bahkan beberapa barang seperti kulkas dan lemari yang diduga diambil dari ruang kantin di dekat gedung Satresnarkoba dibakar di depan Mapolresta.

Bentrok dengan petugas akhirnya pecah tepat pukul 23.00 tadi malam. Polisi anti huru hara dikerahkan oleh Polresta untuk menghadang massa aksi. Situasi itu membuat lingkungan sekitar panik, termasuk massa aksi banyak yang bersembunyi di RSSA Saiful Anwar.

Sebelumnya sejak Jumat kemarin sore, Aksi solidaritas di Kota Malang berlangsung.  Ribuan massa yang didominasi anak muda, memenuhi area Alun Alun Merdeka, Jumat (29/8) sore. Tidak hanya berbaju hitam, menariknya cukup banyak peserta aksi berbaju ojol yang ikut aksi tersebut.

Salah satu pengemudi ojol, Ardiansyah mengaku terpanggil mengikuti aksi tersebut karena keprihatinannya terhadap kejadian di Jakarta. Bahkan tidak ada koordinasi untuk ikut di aksi tersebut.

Dalam aksi tersebut, massa aksi bergantian menyampaikan orasinya. Massa mengecam tindakan brutal aparat hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari kalangan masyarakat sipil.

MENCEKAM: Massa aksi membakar sejumlah barang seperti kulkas dan lemari di sekitar Mapolresta Malang Kota. Seorang warga menyaksikan aksi turut menghirup gas air mata sekitar pukul 23.00 WIB tadi malam.

Yuliati, salah seorang pengemudi ojol, turut menyuarakan kecaman atas insiden yang memprihatinkan di Jakarta kemarin. Ia menuntut agar kepolisian mengusut tuntas. 

Usai melakukan orasi, doa bersama dan menyalakan lilin, massa aksi berangsur membubarkan diri. Namun demikian, sebagian massa melanjutkan aksi menuju Polresta Malang Kota dengan konvoi bersama. Sekitar pukul 18.30 area depan Mapolresta Malang Kota pun akhirnya dipenuhi massa aksi.

Tidak berselang lama, setelah menyampaikan orasi, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono menemui massa dan memberikan pernyataannya. Nanang memastikan anggota Polri yang terlibat dalam insiden di Jakarta telah ditindak dengan tegas.

“Kami memohon maaf serendah-rendahnya, kami memastikan pelaku yang terlibat, malam ini telah ditahan,” ujar Nanang.

Meski telah mendapat penjelasan, massa aksi terus menyampaikan protes dan aspirasi. Aksi sempat memanas hingga sejumlah barrier yang ada di depan Mapolresta dibakar oleh massa. Aksi mereda ketika datangnya beberapa kompi pasukan Divisi Infantri 2 Kostrad.

Bahkan Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Susilo tampak turun langsung ke lokasi dan menjumpai massa. Ia turun tangan untuk berkomunikasi langsung dengan salah satu pengemudi ojol.

“Malang Raya kita jaga sama-sama. Alhamdulillah Arek Malang bisa diajak berdiskusi. Saya sampaikan apa yang disampaikan, lima tuntutan itu juga akan kami kawal,” kata Mayjen Susilo.

Di Kota Batu, Komunitas ojol   yang tergabung dalam Grasiba menggelar aksi solidaritas atas peristiwa meninggalnya driver ojol yang dilindas mobil rantis Brimob di Jakarta.

Puluhan driver ojol tersebut menggelar longmarch damai, doa bersama dan membagikan pita hitam di depan Balai Kota Among Tani Batu dan Pos Polisi Alun-Alun Batu Jumat (29/8) pagi.

“Aksi longmarch yang kami lakukan sebagai bentuk solidaritas driver Kota Batu atas peristiwa yang terjadi di Jakarta. Sebagai bentuk solidaritas kami tidak menggelar demo, tapi doa bersama dan membagikan pita hitam,” ujar Ketua Grasiba Kota Batu, Burhanudin kepada Malang Posco Media di depan Balai Kota Among Tani.

 “Tujuan kita tidak demo, tapi aksi damai. Selanjutnya kami akan berkomunikasi dengan Polres Batu untuk meminta ijin dan memfasilitasi tempat kegiatan doa bersama peringatan 7 hari meninggalkan driver ojol. Untuk lokasi masih menunggu hasil dari Polres, apakah di Pos Polisi Alun-Alun atau di depan Balai Kota Batu,” ungkapnya.

Sementara itu jajaran Polres Batu kemarin menggelar sholat ghaib sebagai wujud belasungkawa dan simpati mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan.  Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Roudhlotul Amni Polres Batu dan diikuti oleh seluruh personel Polres Batu kemarin.

Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata menyatakan bahwa insiden tragis yang menimpa Affan Kurniawan adalah duka bagi seluruh elemen bangsa, termasuk aparat penegak hukum. “Kehilangan saudara kita, Affan Kurniawan, adalah pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kondusivitas dan keamanan. Kami, dari kepolisian, berdiri bersama seluruh masyarakat, dan sholat ghaib ini adalah cara kami untuk mendoakan almarhum agar diterima di sisi-Nya, serta semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan,” paparnya. (ntr/ian/eri/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img