MALANG POSCO MEDIA-Korban meninggal dunia akibat Fortuner masuk jurang di Dusun Jarak Ijo Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo telah dimakamkan, Selasa (14/5) kemarin pagi. Kepergian mereka meninggalkan cerita pilu.
Sulimah, 57 tahun dan putranya Moch Mushili Irvani, 33 tahun dimakamkan di TPU dekat rumahnya di Jalan Hayam Wuruk Desa Gondanglegi Wetan Kecamatan Gondanglegi. Tetangga mereka, Tutik Kuntiarini, 51, dimakamkan di wilayah Gunung Kawi sesuai permintaan keluarga.
Sedangkan pengemudi mobil, Imriti Yasin Ali Rahbini dimakamkan di rumah suaminya, Sarkowi Ghozali di Desa Karangsari Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.
Berdasarkan laporan kepolisian, rata-rata mereka mengalami luka pada bagian kepala dan wajah hingga meninggal di tempat kejadian. Hanya korban, Sulimah meninggal dunia dalam perjalanan saat menuju RS Sumbersentosa Kecamatan Tumpang.
“Seluruh rombongan kerabat dekat, ” ujar tetangga Sulimah, Andi Ghozali sat ditemui usai prosesi pemakaman di TPU Jalan Hayam Wuruk Desa Gondanglegi Wetan Kecamatan Gondanglegi, kemarin.
“Satu jam sebelum kejadian, bu Sulimah ngirim foto ke anak saya kalau rombongan sedang di warung yang terdapat di pertengahan arah pulang Lumajang – Tumpang,” lanjut Ghozali.
Sementara itu, Suhadak istri Sulimah menyampaikan rombongan baru pulang dari Lumajang usai hajatan pernikahan putrinya bersama suami yang sudah berada di Lumajang. “Saya ke sana gak satu mobil, saya naik rombongan mobil lain. Istri saya ke rumah orang tua,” ujarnya.
Ditambahkan Suhadak, awalnya sempat menelepon istrinya pada kisaran waktu kejadian. Namun tak ada jawaban. Ia kemudian mengetahui istrinya mengalami kecelakaan diberitahu oleh saudaranya. Suhadak lalu menelpon pengemudi mobil, Imriti Yasin Ali Rahbini.
“Saya kontak istri memanggil tok, terus ke mbak Im, yang angkat kok orang laki-laki dan langsung ditutup. Mbak saya kemudian memberitahu kalau ia di rumah sakit terdekat, Tumpang. Saya langsung ke sana. Di sana saya melihat ambulan baru masuk ke RS,” ujarnya sendu.
Jenazah istrinya, Sulimah dan putra pertamanya, Moch Mushili Irvani tiba di rumah sekitar pukul 02:00 WIB dini hari dan kemudian dimakamkan secara bersebelahan, kemarin pagi.
Di rumah yang ditempati Imriti Yasin Ali Rahbini kemarin didatangi oleh petakziah silih barganti, terutama dari kerabat dekatnya dalam kegiatan agama dan sosial.
Imriti Yasin Ali Rahbini memang dikenal aktif di pengajian Muslimat NU Kecamatan Gondanglegi. Juga ringan tangan kepada siapapun.
“Dulu aktivitasnya ikut suami di Travel Haji Umroh Mastour mulai sejak muda sering diajak ke Makkah,” cerita salah satu anggota keluarga, M Ali Rahbini saat ditemui Malang Posco Media
Namun belakangan ini Imriti Yasin Ali Rahbini diketahui aktitivitasnya lebih banyak di keagamaan dan sosial. Sebab kini empat anaknya karena sudah dewasa, akhirnya ia menetap di Perumahan Kampoeng Araya Kecamatan Gondanglegi.
“Digantilah aktivitasnya dan travel dihandle oleh suaminya sendiri, Sarkowi Ghozali yang kini sebagai Dirut Travel Ibadah Haji dan Umroh Mastour,” sambung Ali.
Saat kejadian laka lantas, Sarkowi sedang berada di Makkah untuk mengurus ibadah haji. Ia diberitahu oleh anggota keluarga bila istrinya meninggal dalam laka lantas.
Dari Makkah Arab Saudi, Sarkowi meminta kepada pihak keluarga untuk disalatkan di masjid besar Gondanglegi, lalu dimakamkan dipemakaman keluarga besar sang suami yang ada di desa Karangsari Kecamatan Bantur. “Prosesi pemakaman diikuti melalui video call,” tuturnya.
Ali melanjutkan bila saudara sepupunya tersebut beberapa hari belakangan sering berkunjung ke makam Syekh Ali yang tidak jauh dari rumah yang ditinggali. Hal ini dilihatnya tidak seperti biasa.
Fatin hingga kemarin belum mengetahui bila ibunya Imriti Yasin Ali Rahbini meninggal dunia dalam laka lantas tersebut. Sebab, ia juga masih dalam penanganan medis. Pihak keluarga belum memberitahu agar proses penanganannya berjala baik oleh tim medis.
Ditambahkan Ali, bila di samping Imriti Yasin Ali Rahbini yang menyetir mobil terdapat Sulimah lalu di belakang Fatin dan di sebelah dua anakanya. Posisi belakang kemudian penumpang lainnya.
“Perjalanan yang dilewati itu sudah biasa dilalui kalau ke rumah orang tua bu Salimah. Namun, dua jam sebelum kejadian, Bu Im sempat menelepon sopir travel yang biasa menggunakan mobil, Bu Im bilang kok mobil tidak enak digunakan,” lanjutnya.
Sopir tersebut bernama Jumain menyarankan agar dibawa ke bengkel. Namun, belum diketahui apakah
Imriti Yasin Ali Rahbini sempat membawa mobil ke bengkel atau belum. (den/van)