Sikapi Pemerintah Pusat Sediakan 2,3 Juta Lowongan Pegawai
MALANG POSCO MEDIA- Pemda di Malang Raya menunggu jatah kuota lowongan calon ASN tahun 2024. Itu menyikapi kebijakan pemerintah pusat membuka 2,3 juta formasi calon ASN tahun ini. (baca grafis)
Pemkot Malang contohnya memastikan sudah menerima pemberitahuan resmi dari pemerintah pusat. Namun demikian Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Malang Totok Kasianto menyampaikan masih menunggu informasi lanjutan. “Kami menunggu aturan Menpan RB. Biasanya setelah pengumuman, kami akan diundang. (Dijelaskan) Bagaimana formasinya, seleksinya, persyaratan, jadwalnya oleh Kemenpan-RB. Kami masih menunggu,” ungkapnya.
Totok memprediksi, sudah tidak terlalu lama lagi Kemenpan RB segera mengundang pihaknya terkait rekrutmen ASN. Seiring dengan itu, pihaknya melakukan analisis jabatan.
“Kami harap sabar dulu. Kami menunggu pemberitahuan pelaksanaan teknisnya,” ujarnya.
Sebagai gambaran, di Pemkot Malang tiap tahunnya ada ratusan ASN yang purna tugas atau pensiun. Tahun 2023 lalu, sekitar 400 ASN yang pensiun. Sementara kuota yang diberikan untuk Pemkot Malang pada tahun lalu hanya 271 formasi. Kebanyakan untuk lowongan guru dan tenaga kesehatan. Padahal Pemkot Malang biasanya mengusulkan sekitar 300 hingga 500 formasi.
Secara terpisah, Kepala BKPSDM Kabupaten Malang Nurman Ramdansyah mengaku masih menunggu surat resmi dari pemerintah pusat.
“Kami menunggu juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) dari pusat,” jelasnya.
Seiring menunggu surat dari pusat, Nurman mengatakan pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Ini dilakukan untuk melihat kekuatan anggaran yang dimiliki Pemkab Malang.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebelum usulan formasi kami kirimkan lebih dulu kami melakukan koordinasi dengan TAPD terkait kekuatan anggaran. Jangan sampai kita membuat usulan tapi kenyataannya kekuatan anggarannya tidak ada,’’ tambahnya.
Selain itu, sebelum membuat usulan formasi, Pemkab Malang juga melakukan Analisa Jabatan dan Analisan Beban Kebutuhan (anjab/abk). Ini guna mengetahui kekurangan ASN.
“Karena ada rumus yang harus diterapkan. Sehingga usulan yang kami kirimkan itu berdasarkan hasil anjab/abk. Dan usulan itu telah mendapatkan persetujuan bupati dan mendapatkan persetujuan final,’’ tambahnya.
Sementara itu Pemkot Batu masih menghitung kebutuhan terbaru ASN. Kabid Data dan Formasi BKPSDM Kota Batu Dian Asmarani mengatakan pihaknya masih menghitung kebutuhan ASN di Pemkot Batu.
“Segera hitung kebutuhan ASN. Kami masih mau melakukan perhitungan. Pasalnya surat dari Kemenpan RB baru diterima Jumat (5/1) kemarn,” ujar Dian kepada Malang Posco Media, Minggu (7/1) kemarin.
Perhitungan kebutuhan ASN sesuai analisis jabatan. Itu pun dilakukan dengan mengacu dari kemampuan keuangan daerah.
Untuk diketahui rata-rata sekitar 100 ASN di Pemkot Batu pensiun setiap tahun. Dari catatan BKPSDM, tahun 2022 total 106 ASN Pemkot Batu yang memasuki purna tugas. Kemudian tahun 2023 ASN pensiun 104 orang.
Pekan lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan penerimaan calon ASN tahun ini. Jumlah rekrutmen calon ASN sebanyak 2.300.000 formasi. Pemerintah memberikan kesempatan bagi para lulusan baru atau fresh graduate dengan membuka formasi CPNS tahun 2024 sebanyak 690.000 orang. Tersebar antara lain di instansi pusat sebanyak 207.000 dan di instansi daerah 483.000.
Pemerintah, juga menyelesaikan penataan tenaga non-ASN berdasarkan database BKN. Karena itu tahun ini rekrutmen sebanyak 1.600.000 formasi yang belum diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sehingga pemerintah akan membuka rekrutmen calon ASN sebanyak 2.300.000 formasi. (ian/ira/eri/ntr/van)