MALANG POSCO MEDIA-Guru, murid dan para orang tua bersabar dulu. Rencana Kota Malang kembali menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) yang dijadwalkan Senin (7/3) hari ini ditunda.
Hingga Minggu (6/3) kemarin surat edaran tentang pelaksanaan PTMT belum terbit. Lembaga pendidikan mulai dari SD sampai SMA dan SMK pun masih menunggu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana SE, MM memastikan PTMT Kota Malang harus ditunda. “Iya. PTMT ditunda dulu,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sudah ada pembicaraan walau non formal. Bahwa PTMT di Kota Malang rencananya digelar Senin (7/3) hari ini. Teknis pelaksanaannya pun sudah siap. Tapi akhirnya ditunda.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMPN Kota Malang Drs H Burhanuddin M.Pd mengatakan pihaknya masih menunggu surat resmi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.
“Sampai saat ini surat tersebut belum turun. Kami masih menunggu. Jika memang belum turun maka PTMT terpaksa harus ditunda. Demi kebaikan bersama,” kata Burhanuddin.
Padahal sudah banyak guru dan siswa yang berharap jika PTMT kembali digelar pekan ini. Alasannya karena pembelajaran daring tidak efektif. Serta berbagai kendala pembelajaran daring yang dihadapi.
Kepala SMPN 5 Malang ini tidak dapat memastikan kapan PTMT kembali digelar. Karena sejatinya pelaksanaan PTMT terbuka merupakan wewenang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.
SMP swata di Kota Malang juga masih tetap melaksanakan pembelajaran daring. Waka Humas SMPK Cor Jesu Malang Sri Winarsih S.Psi menjelaskan siswa di sekolahnya masih sekolah secara daring.
“Kami masih daring. Hanya gurunya saja yang ke sekolah. Kami juga menunggu surat edaran. Tapi kalau ada kendala wifi kami mengajar dari sekolah,” ujarnya.
Ia mengungkapkan dalam satu minggu guru wajib masuk tiga kali. Karena setiap hari harus melakukan kegiatan pembelajaran melalui zoom meeting di sekolah.
Ketua MKKS SMA Negeri Kota Malang Anis Isrofin, S.Pd, M.Pd mengatakan pihaknya belum ada rencana menerapkan PTMT dalam waktu dekat.
“Belum ada rencana PTMT SMA. Kami tetap menunggu nota dinas dari Kacabdin. Kami tidak berani mendahului. Mohon maaf,” kata dia.
Berdasarkan data, SMA tercatat menjadi jenjang pendidikan yang menyumbang angka kasus Covid-19 terbanyak. Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan PTMT SMA belum dapat dipastikan.
Sementara itu Kasi SMA Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Cabang Kota Malang dan Kota Batu, M Asrofi menjelaskan hingga saat ini belum ada informasi lanjut terkait pembelajaran luring untuk SMA. Namun dirinya mengatakan ada pengecualian untuk pelaksanaan ujian.
“Untuk ujian jadwalnya menyesuaikan. Jika membutuhkan ujian luring silakan,” ungkapnya.
Ia menyarankan agar satuan lembaga pendidikan (khususnya di Kota Malang dan Kota Batu) bersabar menunggu hasil evaluasi bersama.
Selain itu, ia mengimbau agar setiap satuan lembaga pendidikan juga melakukan evaluasi internal terkait pelaksanaan PTMT.
Kepala SMAN 4 Malang Dr Husnul Chotimah menyampaikan pihaknya juga sedang menunggu perintah resmi. Di sisi lain, saat ini jenjang SMA masih fokus Evaluasi Hasil Belajar Berbasis Komputer dan Smartphone (EHB2KS).
“Saat ini SMA masih fokus EHB2KS mulai tanggal 7 sampai 10 Maret 2022. Dilaksanakan secara daring. Mungkin setelah itu baru mulai PTMT lagi untuk kelas X dan XI,” ujar Husnul.
Nantinya jika PTMT kembali dilaksanakan pihaknya akan memilih sistem hybri. Dimana hanya 50 persen siswa yang masuk. Menurutnya, sistem hybrid learning masih relevan diterapkan.
“Selanjutnya kapasitas siswa yang diperbolehkan masuk akan mengikuti seiring turunnya level PPKM,” pungkasnya. (mda/van)