MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Permasalahan pengelolaan sampah di TPA Tlekung Kota Batu ibarat bom waktu. Jika dalam waktu dekat ini permasalahan pengelolaan sampah di TPA Tlekung tidak dirasakan hasilnya, maka warga bakal kembali menutup akses bagi petugas kebersihan yang akan memindahkan sampah dari seluruh Kota Batu ke tempat tersebut.
Agar permasalahan pengelolaan sampah bisa segera ditangani maksimal butuh pemikiran dan ide dari para pegiat lingkungan, akademisi, tokoh masyarakat dan semua masyarakat. Sementara Pemerintah melalui DLH bisa mendukung, memfasilitasi ataupun membiayai ide-ide tersebut agar pengelolaan sampah benar-benar maksimal.
Komunitas Sabers Pungli hadir melihat permasalahan tersebut. Bahkan mereka telah mendapat dukungan dari Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai agar ikut terlibat menyelesaikan masalah pengelolaan sampah yang selalu terjadi setiap tahunnya. Hal itu disampaikan oleh aktivis Sabers Pungli, Doddy Eko W.
“Kehadiran Sabers Pungli disini ingin berkontribusi dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menyampaikan gagasan ke Pemerintah Kota Batu dan tidak dalam kerangka melakukan kritikan,” ujar Doddy kepada Malang Posco Media, Kamis (3/8) kemarin.
Untuk itu Sabers Pungli langsung mengambil langkah dengan membuat kuisioner di beberapa grup media sosial yang berafiliasi dengan Sabers Pungli untuk menjaring ide tentang solusi penanganan sampah di Kota Batu.
“Kepentingan kita jelas, yaitu sungai bersih. Jadi jangan sampai keadaan (permasalahan TPA Tlekung, red.) ini membuat orang akhirnya membuang sampah di sungai lagi. Dari hasil kuisioner ini akhirnya kami merangkum beberapa usulan mulai dari usulan jangka pendek, sedang dan panjang untuk disampaikan ke Pemkot Batu,” papar Doddy.
Untuk usulan jangka pendek ada sembilan poin. (1) mewajibkan pilah sampah dari rumah dan membuat komposter/juglangan, (2) pilah sampah: organic (basah), an organic (daur ulang), residu (B3), (3) pengambilan sampah maksimal 2 hari sekali (sampah organik lebih 2 hari rusak). (4) Mengirimkan personel DLH masuk tiap desa/TPS 5 orang untuk membantu pemilahan dan pengawasan. (5) Membuat komposter menggunakan tong 1 m3 (1 TPS 10 tong) meliputi Ngaglik, Temas, Sisir dan Songgokerto. (6) Membuat lubang sampah organic (juglangan) untuk daerah yang mempunyai lahan. (7) Sampah daur ulang/an organic dikelola oleh Bank Sampah secara cepat Sampah residu dikirimkan ke TPA. (8) Dunia Usaha dan Pasar diterapkan aturan serupa di setiap area masing-masing.
“Untuk jangka menengah iuran sampah/RKL yang sesual dengan proses pengolahan, setiap pelaku usaha melakukan pengolahan sampah. Kemudian membuat TPST 3R di Balaikota Among Tani sebagai percontohan TPS lain Gerakan Pengurangan sampah secara massif dan sistematis di balaikota Among Tani sebagai percontohan untuk masyarakat,” urainya.
Sedangkan untuk Jangka Panjang (1) pengurangan barang sekali pakai (kresek, tas plastic, botol, dll). (2) Pengolahan sampah sisa dapur/organic dengan komposter, losida (lobang sisa dapur). (3) Setiap pelaku usaha melakukan pengolahan sampah. (4) Gerakan belanja tanpa plastic pembungkus dan (5) pembuatan TPA gabungan dari beberapa desa.
Kemudian ada lagi pengelolaan sampah di mana pun di Kota Batu (TPS, TPST 3R, TPA) menggunakan metode dipilah, packing, angkut atau Controlled land fill. Ada juga yang mengusulkan agar tidak lagi menerapkan metode open dumping. Serta pemberian reward atau hadiah uang pembinaan Rp 1 miliar bagi TPST teladan.
“Sedangkan untuk usulan yang sudah disepakati salah satunya Sabers Pungli akan membantu melakukan propaganda kampanye pilah sampah dari rumah dalam bentuk visual. Saat ini kami sedang menyiapkan materi bersama Pemkot Batu untuk selanjutnya disosialisasikan di semua lini seperti PKK, sekolah hingga organisasi masa,” imbuhnya.
Sementara itu Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menyampaikan apresiasi atas komitmen dan dedikasi tim Sabers Pungli dalam menjaga kebersihan lingkungan. Aries juga menyambut baik partisipasi aktif dari masyarakat dalam menyusun solusi dan aksi nyata dalam penanganan sampah. “Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam mencapai lingkungan yang bersih dan lestari,” ujar Aries Agung Paewai.
Pemerintah Kota Batu berharap dengan adanya kolaborasi antara Sabers Pungli dan Tim Percepatan Penanganan Sampah, penanganan sampah di TPA Tlekung dan wilayah lainnya dapat menjadi lebih efektif, berkelanjutan, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan serta kualitas hidup masyarakat Kota Batu. (eri/udi)