Friday, September 12, 2025
spot_img

Saintis Cilik SD Insan Amanah, Juara 1 Olimpiade Genomik Nasional 2025

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siswa-siswi SD Insan Amanah dikenal cerdas dan kreatif. Salah satunya, Kaysalula Syabna Faezya. Dia saintis cilik. Siswa kelas 5. Mampu berbicara banyak tentang sistem genetik. Dan segala unsur-unsurnya. Tidak seperti kemampuan berpikir anak-anak seumurannya.

Baru-baru ini, dia mengikuti sebuah olimpiade sains yang digelar oleh Indonesia Mengajar dan Regent Academy. Namanya Olimpiade Genomik Nasional 2025. Baru pertama digelar. Kaysalula salah satu peserta jenjang Sekolah Dasar. Dan sukses meraih Juara 1 Kategori SD. Olimpiade ini juga berkolaborasi dengan Kemendikdasmen, BRIN, Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia dan Lembaga Keilmuan Sains.

Ditemui Malang Posco Media, Kaysalula bercerita banyak pengalamanya dari olimpiade yang digelar di Jakarta, 22-24 Agustus 2025 tersebut. Diawali dengan penjelasannya tentang genomik itu sendiri. “Genomik itu ilmu yang mempelajari seluruh susunan genetika, di antaranya yang ada di dalam tubuhnya manusia. Membahas tentang biologi dasar, penurunan sifat, bioinformatika dan bioteknologi,” terangnya dengan lancar.

Berbicara tentang genomik sebenarnya belum familiar di jenjang Sekolah Dasar. Ilmu biologi pun belum spesifik. Masih terpadu dengan fisika dan sebagian geografi. Ilmu genomik mempelajari genom, yaitu keseluruhan materi genetik dalam suatu organisme. Genomik mencakup analisis struktur, fungsi, dan evolusi genom, serta aplikasinya dalam berbagai bidang. Genomik dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti kedokteran, pertanian dan forensik. 

Meskipun begitu, Kaysalula mampu menjelaskan dan bersaing di olimpiade tersebut. Dan menjadi yang terbaik. Mengungguli seluruh peserta dari berbagai daerah di Indonesia. “Awalnya saya pesimis menang. Karena nama saya tidak disebutkan di juara 2 dan 3. Tapi Alhamdulillah, disebutkan sebagai Juara 1. Alhamdulillah,” ungkapnya dengan gembira.

Kaysalula, anak yang cerita. Dikenal cerdas. Beberapa kali juara di berbagai kejuaraan. Termasuk kompetisi Bahasa Inggris. Dia juga dikenal gurunya, sebagai siswa yang mampu menghafal sejarah dengan cepat.

“Saya suka sains. Termasuk genetik. Seperti belajar organisme makhluk hidup. Ada banyak kejadian dan ilmu pengetahuan yang perlu kita tahu dari ciptaan Allah, meskipun sekecil semut. Selama ini saya mempelajarinya dari buku dan YouTube. Termasuk yang diajarkan guru di sekolah,” terang Lula, sapaan akrabnya.

Olimpiade Genomik Nasional digelar selama tiga hari. Dari jenjang SD, SMP dan SMA sederajat. Ada empat tahapan di olimpiade tersebut. Dimulai tahap teori, analisis jurnal, eksperimen dan presentasi. Di tahap eksperimen, Kaysalula melakukan ekstraksi DNA dari buah. “Yang dipresentasikan itu tentang tujuan dan hasil dari penelitian atau eksperimennya,” kata dia.

Kepala SD Insan Amanah, Dr. Suhardini Nurhayati, M.Pd menyampaikan perasaan bangganya. Dia mengatakan, Kaysalula merupakan salah satu anak didiknya yang memiliki banyak potensi. Juga berkarakter kuat. Kemampuan akademik dan daya pikir yang kritis.

“Selamat buat ananda Kaysalula. Kami bangga. Semoga prestasi ini menginspirasi yang lain. Dan kami terus memberikan yang terbaik untuk anak-anak kami. Semuanya hebat dengan potensinya masing-masing,” ucapnya.(imm/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img