MALANG POSCO MEDIA – Masyarakat Kota Malang tentu tidak asing lagi dengan ‘Bakso Solo Kidul Pasar’. Warungnya sudah ada tiga cabang di wilayah Kota Malang. Di Jalan Halmahera, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Sartono. Bakso Solo Kidul Pasar menyajikan cita rasa kuah yang berbeda dengan pada umumnya. Masyarakat yang ingin menikmati menu makanan akan dilayani lebih dari lima karyawan.
Keberadaan Warung Bakso Solo Kidul Pasar sejak tahun 1965 di Kota Malang. Hingga kini, sudah dipegang oleh generasi ketiga. Sebelum itu pernah membuka di Nganjuk. Kemudian pindah ke Malang karena potensi peluangnya besar.
“Di Malang ini potensinya terlihat. Jadi kami pindah dari Nganjuk. Sekarang, kami punya warung di tiga lokasi di wilayah Kota Malang. Satu lagi di Karangploso. Ada rencana mau membuka di tempat lain lagi, tapi masih wacana saja,” urai Owner Bakso Solo Kidul Pasar, Sento Sindu Mardi, Sabtu (24/6).
Warung beroperasi dari pukul 12:00 hingga 20:30 WIB. Per hari, warung menyiapkan 80 kilogram sajian makanan bakso. Selain membeli porsian, masyarakat juga dapat dan kerap membeli dalam hitungan biji.
Yang menjadi ciri khas atau daya tarik Bakso Solo Kidul Pasar ini, lebih mengutamakan cita rasa kuah yang berbeda dengan bakso pada umumnya. “Kami memperkuat cita rasa kuah bakso yang berbeda dengan bakso pada umumnya. Kami juga menjaga kualitas,” ucapnya.
Masyarakat dapat memilih menu yang tertera di setiap warung. Baik porsian dan juga dapat membeli hitungan biji. Dengan rincian harga, untuk bakso halus, kasar, dan goreng masing-masing Rp 4 ribu. Sedangkan dalam porsi, harga bakso campur Rp 22 ribu, bakso pentol Rp 24 ribu, bakso pentol dan tahu dengan harga Rp 23 ribu serta bakso pentol dan pangsit goreng harganya Rp 23 ribu.
Di setiap warung yang ada di tiga titik wilayah Kota Malang, kata Sindu, nama sapaan owner, rata-rata memiliki sembilan karyawan, siap melayani pembeli. Dijelaskan Sindu, pembeli banyak dari pekerja, pegawai instansi, kemudian disusul dengan mahasiswa. “Pembeli kebanyakan dari pekerja, pegawai instansi, dan mahasiswa sekitar 20 persen,” pungkasnya. (den/bua)
-Advertisement-.