MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Aksi pembacokan sempat menghebohkan masyarakat di depan Stadion Kanjuruhan, Jalan Trunojoyo Kecamatan Kepanjen, Minggu (26/10) kemarin sekitar pukul 13.00 WIB. Korban yang bersimbah darah lantas dievakuasi polisi yang sedang berjaga di sekitar Stadion.
Satreskrim Polres Malang kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk meminta keterangan saksi. Kurang dari satu jam, pelaku berinisial S, 30 tahun warga Desa Brongkal Kecamatan Pagelaran berhasil ditangkap.
Kasatreskrim Polres Malang AKP Muchammad Nur mengatakan, peristiwa bermula saat warga mendengar keributan di depan sebuah toko Madura di Jalan Trunojoyo Kecamatan Kepanjen.
Tak lama kemudian, seorang pria bernama Firman Arif warga Dusun Bendo, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak terlihat berlari dalam kondisi bersimbah darah sebelum terjatuh di depan area Stadion Kanjuruhan. “Korban sempat dievakuasi oleh anggota kepolisian yang tengah berjaga di sekitar lokasi dan langsung dibawa ke RSUD Kanjuruhan untuk mendapatkan pertolongan medis,” kata Nur.
Dari hasil penyelidikan polisi bahwa pelaku, S dan korban, Firman Arif sesama pengamen. Kedunya sudah saling mengenal dan sempat terlibat pertikaian beberapa hari sebelumnya. “Beberapa hari sebelum kejadian, korban dan pelaku sempat bertikai namun sudah saling memaafkan. Namun dari hasil pemeriksaan, pelaku merasa sakit hati karena korban kembali mengungkit masalah itu,” imbuh Nur.
Namun, masalah yang menjadi pemicu pertikaian tersebut dan tingkat luka atau jumlah tusukan belum dibeberkan karena korban, Firman Arif masih menjalani perawatan. “Penangkapan terhadap pelaku dilakukan cepat di rumah saudaranya, Desa Brongkal, Pagelaran. Kami juga mengamankan barang bukti berupa pisau sepanjang 30 sentimeter dan kaos hitam yang digunakan saat kejadian,” lanjutnya.
Polisi dengan pangkat tiga balok emas di pundak seragamnya itu menyebut, pelaku sudah menyiapkan senjata tajam berupa pisau sebelum kembali menemui korban. “Pelaku sempat pulang ke rumah untuk mengambil pisau, lalu kembali ke lokasi tempat korban biasa nongkrong. Begitu bertemu, pelaku langsung menusukkan pisau itu berkali-kali ke arah tubuh korban,” bebernya.
Nur menambahkan, selain melakukan olah TKP, pihaknya juga memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemilik warung yang pertama kali melihat korban berlari dalam kondisi luka parah. “Kami sudah memeriksa beberapa saksi di sekitar lokasi dan memastikan tidak ada pelaku lain yang terlibat. Semua bukti mengarah kuat kepada pelaku tunggal, ” pungkasnya. (den/udi)









