MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Sambang dulur menjadi salah satu cara Bakal Calon Wali Kota Batu, Firhando Gumelar serap usulan warga Kota Batu. Salah satunya Mas Gum, sapaan akrabnya mengunjungi kediaman Bapak Sukamto di Kampung Lahor RW 14, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu.
Pada kesempatan tersebut, Bakal Calon Wali Kota Batu yang diusung oleh Golkar, PAN dan Demokrat ini bercengkrama dengan pemiliki rumah. Dalam sambang dulur tersebut juga menjadi kesempatan bagi warga untuk menyampaikan berbagai keluh kesah, harapan, serta meminta solusi jaminan lapangan pekerjaan dan mutu kualitas pendidikan yang bagus.
“Kunjungan saya ke rumah-rumah warga Kota Batu ingin menyatukan seluruh elemen dan masyarakat dalam satu semangat untuk membangun Batu. Caranya dengan menyerap berbagai keluh kesah, harapan, serta mencarikan solusi ke depan melalui kebijakan Pemda ketika nanti saya dipercaya sebagai Wali Kota Batu,” ujar Mas Gum kepada Malang Posco Media.
Bahkan Mas Gum juga menegaskan bahwa dia tidak membawa ego pribadi dalam kepemimpinannya nanti. Dan akan mendengar serta mempertimbangkan masukkan dari tokoh masyarakat dan warga untuk pembangunan yang adil dan merata.
“Saya tidak mau memimpin dengan ego. Namun harus mendengar serta mempertimbangkan masukkan dari tokoh masyarakat dan warga untuk pembangunan yang adil dan merata. Artinya mereka harus jadi subjek, bukan objek. Ini agar kebijakan yang jalankan akan dirasakan langsung oleh masyarakat,” terang Bakal Calon Wali Kota Milenial ini.
Selain menyerap apa yang disampaikan oleh masyarakat. Mas Gum juga menyampaikan konsep ketika dirinya maju sebagai Calon Wali Kota Batu. Konsep itu dirangkum dalam Batu SEJUK. Ia menjelaskan Batu SEJUK terkandung harapan dan komitmen menuju kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Kota Batu.
Berbagai persiapan tersebut, ia satukan dalam sebuah konsep SEJUK yang merupakan singkatan dari Sejahtera, Ekologis, Jujur, Ulet, dan Kreatif. Melalui konsep SEJUK ia berkeinginan jika terpilih nanti bisa membawa harapan baru bagi masyarakat Kota Wisata Batu.
“Konsep itu diharapkan dapat membawa perubahan positif dan signifikan bagi Kota Batu. Konsep SEJUK ini lahir dari rangkuman besar saya terhadap Kota Wisata Batu,” beber laki-laki kelahiran Ujung Pandang, 25 Desember 1996 ini.
Ia menjelaskan tentang kata SEJUK yang didalamnya bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat yang beriringan dengan kelestarian lingkungan. Kata S, Mas Gum ingin Kota Batu menjadi tempat yang Sejahtera, di mana pembangunan berjalan seimbang tanpa merusak kelestarian lingkungan. Kemudian ia tekankan adanya Kejujuran, Ketekunan dan Kreativitas sebagai pilar utama dalam setiap keputusan yang diambil.
Lebih dari itu ia berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja, memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan akses layanan kesehatan serta pendidikan. Komitmen itu ia tuangkan dalam kata Sejahtera.
“Selanjutnya E, merupakan singkatan Ekologis yang memiliki arti perlindungan dan pelestarian lingkungan menjadi fokus utama. Jika nanti terpilih saya akan mengembangkan kebijakan ramah lingkungan yang mendukung keberlanjutan sumber daya alam (SDA),” tegasnya.
Ketiga, J adalah jujur yaitu kejujuran dalam pemerintahan adalah kunci utama. Mas Gum bertekad untuk membangun pemerintahan yang transparan dan bebas dari korupsi. Selanjutnya kata Ulet yang artinya ketekunan dan kerja keras akan diterapkan dalam setiap program pembangunan, memastikan setiap proyek diselesaikan dengan kualitas terbaik dan tepat waktu.
“Terakhir adalah K atau Kreatif yaitu inovasi dan kreativitas akan didorong di segala sektor, termasuk ekonomi, pendidikan dan pariwisata dengan out out menjadikan Kota Batu lebih kompetitif dan menarik,” ungkap alumnus S2 Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga ini. (eri/nug)