MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Menatap Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Dinas Perhubungan Kota Batu menggelar kegiatan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) di Royal Orchid Kota Batu Selasa (5/12) kemarin. Dalam forum tersebut mengidentifikasi potensi permasalahan kemacetan yang akan terjadi pada Nataru 2023-2024.
Plt. Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Batu, Agoes Machmoedi mengatakan FLLAJ untuk mensinergikan dan bekerjasama antar instansi terkait di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. Khususnya menatap Nataru 2023-2024 di Kota Wisata Batu.
“Tujuan forum ini adalah untuk wadah komunikasi dan sinergi guna mengidentifikasi potensi permasalahan kemacetan yang akan terjadi pada Nataru 2023-2024. Mengingat setiap libur Nataru Kota Batu akan dibanjiri wisatawan,” ujar Agus.
Ia juga memaparkan titik macet yang menjadi langganan setiap malam pergantian tahun baru karena peningkatan volume kendaraan. Diantaranya Jalan Ir. Soekarno, Simpang Tiga Pendem, Simpang Empat Arhanud hingga Jalur Alternatif via Karangploso.
Kemudian untuk titik kemacetan lain berada di Simpang Tiga Bendo, Simpang empat Jalan Trunojoyo. Serta Jalan memasuki area Songgoriti atau area Pesanggrahan yang menjadi jalan satu-satunya kendaraan dari wilayah Malang Barat seperti kawasan Pujon, Ngantang, Kasembon.
“Untuk menghindari kemacetan, Polres bersama Dishub dan organisasi masyarakat akan terjun mengatur lalu lintas di area kemacetan. Bahkan Polres Batu akan mendirikan 5 pos pantau,” bebernya.
Beberapa pos pantau tersebut ditempatkan di Pendem, JTP 3, Alun-Alun Batu, pertigaan Bendo, dan Batu Love Garden (Baloga). Beberapa pos pantau juga bisa dimanfaatkan pengendara untuk istirahat, bahkan seperti Pos Alun-Alun Batu disediakan tempat pijat.
“Selain itu kami juga memantau titik macet lainnya melalui kamera ETLE. Dengan begitu pengawasan titik macet bisa dipantau setiap saat ditangani dengan cepat. Bahkan ketika terjadi kecelakaan,” terangnya.
Sedangkan untuk titik black spot ada beberapa lokasi yang sering terjadi kecelakaan. Bahkan beberapa kecelakaan yang terjadi mengakibatkan korban meninggal dunia.
“Zona kecelakaan berisiko tinggi, seperti Klemuk dan Jurang Susuh, Toyomerto, serta Jl. Dewi Sartika di depan Pasar Induk Kota Batu. Plt. Untuk itu penanganan segera terhadap area-area ini dan membahas berbagai langkah untuk meningkatkan keselamatan jalan,” paparnya.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah meningkatkan sarana dan prasarana yang sudah ada. Hal ini meliputi pemasangan rambu dan marka jalan, papan petunjuk himbauan, serta penggunaan lampu penanda dan lampu peringatan, running light dan Guard Rail. Selain itu, terdapat usulan untuk melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa titik, seperti di Klemuk, Toyomerto, Jurang Susuh, dan Jalan Dewi Sartika.
“Karena itu pengendara maupun wisatawan harus berhati-hati saat mengemudi. Apalagi ketika lelah, pengendara bisa berhenti di pos pelayanan,” pesannya.
Selain itu, Agoes juga menjelaskan, Dishub akan mengerahkan personil 60 orang, kendaraan R4 sebanyak 6 unit, kendaraan R2 sebanyak 12 unit serta kendaraan tambahan yaitu 1 unit kendaraan derek dan 1 unit kendaraan skylift.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menjelaskan bahwa pemetaan terkait titik-titik permasalahan di Kota Batu sudah mulai dilaksanakan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pelebaran jalan yang sudah dilakukan di berbagai tempat, termasuk jurang susuh.
“Disinilah forum yang akan menguatkan kita, siapa yang bertanggung jawab tentang pelaksanaan solusi. Pada saatnya menghadapi Nataru akan lebih siap lagi. Kita ingin memiliki visi misi yang sama, Kota Batu nyaman untuk masyarakat dan pendatang,” ungkap Aries.
Aries melanjutkan, bahwa akan dibuat titik baru keramaian pada saat malam Tahun Baru 2024, salah satunya yaitu dengan mengadakan event di Pasar Induk Kota Batu. Dengan begitu, keramaian tidak terpusat di alun-alun Kota Batu saja dan lalu lintas menjadi lebih mudah dikelola.
Kegiatan ini dihadiri beberapa instansi mulai dari Polres Batu, TNI, Jasa Rahardja, PHRI, Satpol PP, PUPR, OPD Pemkot Batu dan Organda dari Asosiasi APBU, Ketua Aliansi Pengemudi Mobil Penumpang Umum (APMPU). (eri/udi)