Dinamika PDI Perjuangan Jelang Pilkada di Malang Raya
MALANG POSCO MEDIA– Dinamika politik di internal PDI Perjuangan di Malang Raya masih sangat dinamis. Peta politiknya pun bisa berubah mendadak. Salah satu variabelnya yakni kabar rekom untuk Kris Dayanti (KD) maju Pilkada Kota Batu.
Beredar kabar setelah KD disebut-sebut kantongi rekom DPP PDI Perjuangan, maka bakal berpengaruh pada pasangan calon Wabup Malang pendamping HM Sanusi. Sebelumnya, Sanusi sebagai petahana sudah mendapat surat tugas DPP PDI Perjuangan. Surat tugas merupakan sinyal kuat mendapat rekom cabup Malang.
Kini karena KD hampir dipastikan jadi calon Wali Kota Batu maka
H Didik Gatot Subroto kembali ke Kabupaten Malang. Untuk diketahui, Didik sebelumnya mendaftar sebagai calon Wali Kota Batu. Karena peluang Wabup Malang ini tipis diusung Kota Batu maka berhembus kabar Didik kembali dipasangkan sebagai Cawabup Malang berpasangan dengan Sanusi. Agenda politiknya yakni melanjutkan Sandi Jilid II. Sandi merupakan akronim dari HM Sanusi- H Didik Gatot Subroto pada Pilbup Malang sebelumnya.
Saat dikonfirmasi kemarin, Sanusi belum memberi penjelasan. Ditemui usai membuka kegiatan Sosialisasi dan Pelayanan KB bagi calon Pekerja Migran Indonesia di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Sanusi mengatakan masih menunggu keputusan DPP PDI Perjuangan.
“Belum, rekom belum keluar. Jadi kami menunggu rekom dulu dari DPP PDI Perjuangan,’’ katanya.
Sanusi mengatakan yang menentukan calon kepala daerah adalah DPP PDI Perjuangan. Sementara dirinya di PDI Perjuangan hanya menunggu keputusan itu.
Disinggung apakah mau jika berpasangan kembali dengan Didik Gatot Subroto? Sanusi enggan menjawab. Sambil tersenyum, Sanusi hanya mengatakan terkait Pilkada dirinya menunggu rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan.
Menurut dia sebelum rekom partai keluar, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Selain hanya melakukan komunikasi politik dengan pengurus partai lain di Kabupaten Malang untuk penjajakan.
“Kalau ditanya komentar, mau atau tidak mau ya itu nanti saja. Setelah rekomendasi dari DPP keluar,’’ tandasnya.
Di sisi lain, juga beredar kabar H Gunawan Wibisono bakal dijagokan PDI Perjuangan di Pilkada di Kota Malang. Padahal sebelumnya Gunawan daftar menjadi calon Bupati Malang di PDI Perjuangan Kabupaten Malang.
Dia mengatakan PDI Perjuangan belum mengeluarkan rekom untuk calon yang bertarung di Pilkada Kabupaten Malang. “Saya kira semua belum ada yang dapat rekom dari PDI Perjuangan. Yang ada DPP PDI Perjuangan memberi surat tugas,” jelasnya.
Lantaran itulah, Gunawan pun heran saat berhembus kabar dirinya akan dicalonkan PDI Perjuangan untuk Pilkada Kota Malang.
“Informasi itu jelas tidak benar. Apalagi menyebutkan saya mendapat rekom di sana (Kota Malang),’’ katanya. “Kan saya tidak mendaftarkan diri untuk Kota Malang. Tapi saya sebagai calon bupati di PDI Perjuangan di Kabupaten Malang. Jadi tidak mungkin itu (dicalonkan untuk Kota Malang),’’ sambung anggota DPRD Jatim ini.
Sementara itu Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang H Didik Gatot Subroto hingga tadi malam belum dapat dihubungi Saat dihubungi nomor ponselnya, hanya terdengar nada panggil saja. Didik juga tidak membalas konfirmasi melalui pesan WA yang dikirimkan Malang Posco Media.
Sementara itu Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang I Made Riandiana Kartika SE MM mengaku peta politik PDI Perjuangan untuk Pilkada Kota Malang masih sangat dinamis. Dan segala kemungkinan tokoh bermunculan. Termasuk isu munculnya nama Gunawan Wibisono di bursa Cawali yang diusung PDI Perjuangan di Kota Malang.
Ini ditegaskan Made, Kamis (25/7) kemarin menanggapi isu peta politik PDI Perjuangan untuk Pilkada Kota Malang. “Yang kami tahu Abah Gunawan (Gunawan Wibisono) juga masih aktif untuk bergerak di Kabupaten Malang. Memang masih dinamis saja,” ungkap Made.
Ia menegaskan selama rekomendasi DPP Perjuangan belum turun maka segala kemungkinan bisa terjadi. Made menegaskan bahwa surat rekomendasi yang turun dari DPP tidak ditujukan pada satu nama saja.
Jika turun, rekom dari DPP PDI Perjuangan ke daerah rupanya akan berbentuk langsung nama pasangan calon. “Kalau rekom turun, bentuknya langsung nama pasangan calon. Jadi sampai sekarang itu belum ada. Informasinya untuk Kota Malang rekom dari DPP Baru turun di Agustus. Antara minggu kedua, minggu ketiga di Bulan Agustus. Atau bisa jadi last minute baru turun,” papar Made.
Hal ini diakuinya tidak akan mengganggu persiapan yang dilakukan DPC PDI Perjuangan untuk Pilkada Kota Malang. Made menjelaskan sudah ada beberapa tokoh internal PDI Perjuangan di Kota Malang yang tengah disiapkan berdasarkan hasil survei internal.
Di antaranya Made menyebut, Dewanti Rumpoko hingga Ahmad Wanedi. Ada lagi dua tokoh internal yang muncul sebagai nama baru yang masuk bursa. Yakni Ganis Rumpoko dan Amithya Ratnanggani.
“Mereka semua tokoh kami dari internal. Selain kami juga menjaring yang mendaftar kemarin, tentu yang internal juga pasti disiapkan. Ada Ibu Dewanti Rumpoko. Di kalangan milenial ada Mba Ganis Rumpko dan Mba Amithya. Lalu Bapak Wanedi juga kader kami,” jelas Ketua DPRD Kota Malang ini.
Jikapun, tambah dia, rekom DPP PDI Perjuangan turun di last minute, PDI Perjuangan Kota Malang tidak akan tergesa-gesa. Karena memiliki keuntungan menjadi satu-satunya parpol yang bisa mengusung sendiri bakal calon wali kota-wakil wali kota untuk didaftarkan ke KPU Kota Malang pada waktunya.
Hanya saja, Made, tetap mengatakan bahwa PDI Perjuangan Kota Malang akan lebih memilih opsi bergabung. Atau koalisi dengan parpol lain. (ira/ica/van)