.
Thursday, December 12, 2024

Sanksi Denda Capai Rp 185 Juta

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Besaran denda yang diterima Arema FC akibat hukuman Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dipastikan bertambah sejak pekan lalu. Dengan tambahan Rp 60 juta imbas laga keras lawan PSS Sleman di pekan 14 BRI Liga 1 2023/2024, maka total hukuman denda telah mencapai Rp 185 juta. Akan tetapi, manajemen klub memastikan mematuhi sanksi yang diberikan Komdis dan akan melakukan evaluasi dalam tim.

Sanksi denda terbaru terjadi imbas laga lawan PSS, 30 September lalu di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar. Dalam laga tersebut, Arema FC mendapatkan lima kartu kuning. Karena hal itu denda sebesar Rp 50 juta diberikan pada tim asuhan Fernando Valente tersebut.

Selain itu, denda sebesar Rp 10 juta ditujukan pada individu pemain, Dendi Santoso. Sang pemain dinilai melakukan pelanggaran serius yang berujung sanksi denda dan larangan bermain dalam dua laga.

Menanggapi hal itu, Arema FC menilai sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap regulasi. Klub pun harus menerimanya.

“Tentu saja kami menerima ini (sanksi) sebagai bentuk konsekuensi dari regulasi yang sudah ditetapkan,” ungkap Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.

Lebih lanjut Wiebie menyatakan bahwa hal itu juga menjadi bahan evaluasi. Terutama agar tim bisa menjalani laga sesuai regulasi. Namun, terkait sanksi di pekan 14 lalu, dirinya juga memahami bahwa tensi pertandingan juga mempengaruhi.

Selain laga lawan PSS, denda karena hukuman kartu kuning juga diterima saat laga lawan PSIS Semarang.

“Tentu saja ini menjadi bahan evaluasi untuk kedepannya. Tapi tidak dipungkiri, kami paham dengan apa yang dirasakan pemain di lapangan. Terutama ketika tensi pertandingan berlangsung dengan tinggi,” jelasnya.

Sebelum ini, Arema FC telah didenda Rp 50 juta di laga melawan Dewa United (3/7/2023). Komdis PSSI menyatakan Arema FC melakukan pelanggaran keterlambatan memasuki lapangan pada babak kedua yang menyebabkan laga babak kedua mundur selama 93 detik.

Denda berikutnya sebesar Rp 25 juta atas pelanggaran regulasi untuk suporter dilarang away saat laga di markas Persik Kediri (15/7/2023). Saat itu ditemukan adanya suporter yang diduga Aremania.

Lantas denda ketiga Arema FC harus membayar Rp 50 juta di laga melawan PSIS Semarang (9/8/2023). Sebab, ada lima pemain Arema yang terkena kartu kuning dari wasit. (ley)

Target Gunakan VAR Mulai Februari 2024
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – PSSI di terus mematangkan kesiapan penggunaan asisten wasit video atau VAR. Pelatihan terus dilakukan setelah fase pertama dilalui, dan akan berlanjut hingga training fase kedua dan ketiga yang berlangsung sampai Desember mendatang. Targetnya, saat kompetisi Liga 1 2023/2024 memasuki bulan Februari 2024, VAR telah diterapkan di pertandingan.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan pelatihan VAR telah berlangsung pada fase pertama. “Nah untuk Piala Dunia U-17 kita ambil lagi untuk lagi training fase kedua,” ujar Erick Thohir.

Erick mengatakan pelatihan VAR terus berlanjut pada fase ketiga pada Desember mendatang. Erick menyampaikan merek dan sistem VAR untuk Piala Dunia U-17 juga sama dengan merek dan sistem VAR yang rencananya digunakan untuk Liga 1 pada Februari 2024.

“Insya Allah di Desember, pelatihan fase ketiga, ini sudah bisa kita dorong untuk kita tuntaskan dan ketika Februari nanti VAR benar-benar ada,” ucap Erick.

Erick mengatakan penggunaan VAR merupakan terobosan dalam mewujudkan sepak bola Indonesia yang lebih profesional dan bersih. Erick menambahkan penempatan VAR nantinya akan disampaikan PT Liga Indonesia Baru untuk laga Liga 1.

“Dengan ini kita harapkan bisa menekan kesalahan individu untuk para wasit, tetapi kalau ada ‘permainan’, pengaturan skor, atau sepak bola negatif, ya tetap kita tangkap. Polisi punya komitmen penjarakan, saya punya komitmen hukum seumur hidup,” ucap Erick.

Erick mengatakan PSSI melalui komite wasit sudah berdiskusi dengan Komdis dan PT Liga untuk menghukum oknum wasit. “Itu yang kita harus dorong agar sepakbola ini terus bisa terjadi peningkatan, tidak hanya industri olahraganya tapi juga prestasinya juga, karena ini berkaitan,” kata Erick. (ley)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img