Malang Posco Media, Malang – Bupati Malang HM Sanusi melarang dengan tegas kegiatan study tour untuk siswa SD dan SMP ke luar kota. Bukan itu saja, orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Malang ini juga melarang kegiatan kemah para siswa di pantai. Larangan tegas itu disampaikan saat memberikan sambutan pada kegiatan apel yang digelar di halaman Pendopo Agung Kabupaten Malang Senin (4/8) pagi kemarin.
Dikatakan Sanusi, larangan ini bukan tanpa alasan. Menurut dia banyak orang tua mengeluh tentang biaya study tour yang sangat mahal.
“Banyak orang tua atau wali murid yang keberatan dengan biaya. Itu yang menjadi alasan study tour dilarang. Tapi kalau di Malang saja boleh,’’ katanya.
Sedangkan larangan kemah di pantai dikatakan Sanusi sangat membahayakan. Terlebih beberapa waktu lalu terjadi gempa bumi di Rusia dengan magnitudo 8,8 yang berpotensi tsunami.
“Study tour adalah kegiatan belajar di luar sekolah, bukan jalan-jalan. Kami meminta pihak sekolah untuk memahami perbedaan antara study tour dan rekreasi. Itu makanya, tidak boleh dilakukan di luar Malang Raya. Kalau di Malang Raya boleh,’’ katanya.
Seiring dengan itu, Sanusi meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Malang segera membuat surat edaran terkait larangan studi tour.
Dalam sambutannya Sanusi meminta sekolah lebih fokus pada kualitas pembelajaran. Sehingga sekolah dapat mencetak lulusan yang cerdas.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menyebutkan saat ini kualitas pendidikan di Kabupaten Malang merangkak naik. Itu seiring dengan cukup banyaknya siswa yang memiliki nilai rata-rata 9, untuk empat mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, matematika dan IPA.
“Nilai itu nanti jadi modal anak-anak dalam melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya. Jadi sementara fokus saja belajar di sekolah agar kualitas pendidikan lebih baik,” terang Sanusi.
Sanusi menyebut, saat ini sudah ada lebih dari 5 ribu dari 68 ribu siswa di Kabupaten Malang yang nilai rata-rata empat mata pelajaran tersebut di atas sembilan. Siswa lulusan SMP di Kabupaten Malang yang diterima di SMA Taruna Nusantara pun mengalami peningkatan.
Tahun lalu, hanya ada dua siswa Kabupaten Malang yang diterima di sekolah tersebut. Tahun ini, jumlahnya meningkat menjadi delapan siswa.
“Artinya, kualitas pendidikan di Kabupaten Malang sudah menunjukkan peningkatan. Saya berharap anak-anak ini menjadi pelopor dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul,” pungkasnya.(ira/jon)