.
Friday, November 22, 2024

Sanusi Tegaskan Tidak Ada Aktifitas Belajar Mengajar Yang Terganggu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Beberapa waktu lalu tersebar di media sosial bahwa Kabupaten Malang darurat pendidikan. Di media sosial tersebut juga dituliskan karena sekolah rusak mengganggu aktifitas belajar mengajar.

Menanggapi hal itu, Bupati Malang, Drs H. M Sanusi melalukan peninjauan langsung ke tiga sekolah. Antara lain SDN 2 Wiyurejo, SMPN 2 dan SDN 3 Ngabab. Dari kunjungan tersebut dipastikan tidak ada aktifitas belajar mengajar yang terganggu.

“Jadi sekolah sudah paham. Jika ruang kelasnya rusak dan membahayakan langsung dipindahkan. Seperti di SMPN 2 Pujon, ruang kelas yang rusak dijadikan gudang, sementara siswa yang menempati ruang kelas ini dipindahkan. Tidak ada masalah,” tegas Sanusi.

Menurutnya, perbaikan sekolah yang rusak nantinya akan dicover Dana Alokasi Khusus (DAK). Daerah juga bisa menganggarkan anggaran untuk perbaikan ruang sekolah yang rusak jika kerusakan itu tidak tercover DAK.

“Ini di PAK juga dibahas. Jika ada sisa anggaran dialihkan untuk pendidikan,” terang bapak empat anak ini.

Ditegaskannya, berdasarkan laporan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang terdapat 400 ruang kelas rusak. Namun semuanya sudah diajukan perbaikan melalui DAK.

“Seperti SMPN 2 Punjon ini, akan dibangun tahun ini melalui DAK. Sedangkan sekolah lainnya juga demikian. Yang tidak tercover DAK, daerah nanti yang bertanggung jawab melakukan perbaikan,“ urainya.

Lalu berapa DAK yang diterima Kabupaten Malang untuk biaya perbaikan Sekolah, Sanusi mengatakan tidak monitor. “Untuk rinciannya bisa ditanyakan langsung ke Dinas Pendidikan. Yang jelas dari beberapa sekolah yang, sudah kami kunjungi ada 2-3 ruang kelas yang rusak dan harus segera dilakukan perbaikan,” jelasnya.

Ia kembali menegaskan bahwa kerusakan ruang kelas tidak mengganggu proses belajar mengajar. Karena gedung yang rusak digunakan gudang dan siswa menempati ruangan yang tidak rusak.

Sementara itu, Plt Kepala SMPN 2 Pujon, Sugiono, mengatakan, sekolahnya mempunyai 10 ruang kelas. Dari jumlah tersebut hanya 1 ruang kelas yang rusak. Ruang kelas yang rusak saat ini digunakan sebagai gudang.

“Tahun ini Insya Allah direnovasi. Tunggu jadwalnya saja,“ ungkap Sugiono.

Sementara itu, Kepala SDN 3 Ngabab, mengatakan di tempatnya ada enam ruang kelas. Dari jumlah tersebut tiga ruang di antaranya rusak.

“Sebetulnya satu saja yang rusak. Sedangkan dua lainnya terimbas. Tapi untuk amannya tidak digunakan, sambil menunggu di renovasi,” tandasnya.

Dia juga mengaku meskipun rusak, tapi tidak mengganggu aktifitas sekolah atau aktitas belajar mengajar. Untuk sementara ini pihaknya menggunakan sistem bergantian. (ira/lin)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img