spot_img
Tuesday, February 11, 2025
spot_img

Sapi di Kota Malang Mulai Divaksin

Berita Lainnya

Berita Terbaru

18 Sapi Terserang PMK

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah beberapa lama terjadi kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Malang, akhirnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang mulai melakukan vaksinasi PMK.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan drh. Anton Pramujiono menyampaikan, beberapa waktu ini pihaknya memang sudah menantikan vaksin agar PMK tidak makin menyebar. Beruntung, pihaknya kemarin sudah mendapatkan alokasi vaksin PMK dari Kementerian Pertanian RI, sehingga bisa mulai melakukan vaksinasi di tiga wilayah.

-Advertisement- Pengumuman

“Baru dapat kemarin hari Rabu dari Kementan untuk vaksin PMK Kota Malang di bulan Januari. Kami dapat alokasi 200 dosis dan hari ini (kemarin, red) sudah diaplikasikan sebanyak 50 dosis ke sapi perah dan sapi potong di Kelurahan Bakalankrajan, Kelurahan Mulyorejo dan Kelurahan Buring,” ungkap Anton kepada Malang Posco Media, Kamis (16/1) kemarin.

Diungkapkan Anton, kondisi PMK di Kota Malang sendiri mengalami peningkatan pada awal Januari kemarin. Namun demikian, laju penyebarannya sudah menurun. Dari sebelumnya sebanyak 17 kasus pada pekan kemarin, pada pekan ini hanya bertambah satu kasus.

Yakni 18 kasus PMK dengan tambahan satu kasus ada di Kecamatan Blimbing.

Terpisah, Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menyampaikan, untuk saat ini memang tengah dilakukan penyuntikan vaksinasi PMK dari Kementerian Pertanian dengan sebanyak 25 ribu dosis di Jawa Timur. Dalam waktu dekat ini, pihaknya juga bakal mendistribusikan ribuan vaksin PMK.

“Yang sedang dibeli dan akan disuntikan lagi, di akhir bulan ini ada sebanyak 320 ribu dosis. Kemudian kami juga menunggu kedatangan sebanyak 1,7 juta vaksin lagi,” ungkap Adhy Karyono usai Rakernas FKDK Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia, di Grand Mercure, Kamis (16/1).

Sementara untuk lali lintas hewan ternak di Provinsi Jawa Timur, pihaknya akan melakukan seleksi ketat untuk perpindahan hewan, terutama di lalu lintas antar provinsi. Begitu juga untuk hewan yang ke luar provinsi, juga harus dipastikan telah menerima vaksin.

Tidak hanya itu, Adhy juga memberi perhatian khusus untuk pasar hewan agar hewan yang dijual hanya yang kondisinya sehat. Sehingga di lokasi itu harus ada pemeriksaan kesehatan, lengkap dengan obat maupun disinfektan yang harus disupport oleh Pemda setempat. Adhy menegaskan, secara umum kondisi atau status PMK di Jawa Timur masih dalam keadaan aman.

“Prevalansinya (PMK) empat persen dari populasi yang ada. Tingkat kesembuhannya juga tinggi, dari 70 persen yang dirawat, 25 persen sudah sembuh. Kategori kondisi Jawa Timur masih aman,” tutup Adhy. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img