Malang Posco Media-Namanya Satay Ayam Tongan. Meski sempat berpindah-pindah tempat dari Gadean, Sawojajar, ke Tongan dan sekarang ke Jalan Cengger Ayam, namun namanya tetap Satay Ayam Tongan karena sudah menjadi identitasnya.
Jika dari perempatan Jalan Cenger Ayam ke utara sekitar 500 meter, tepat di sebelah kiri jalan ada Satay Ayam Tongan, disitulah tempatnya. Pembelinya atau pelangganya dari berbagai daerah, baik dalam kota maupun luar kota seperti Blitar.
“Saya pindah ke Jalan Cengger Ayam ini baru sekitar tiga minggu yang lalu. Sebelumnya di Tongan,” kata pemilik Satay Ayam Tongan Agus Tontowi Jauhari kepada Malang Posco Media.
Menurut pria yang akrab disapa Owyk ini mulai berjualan Satay Ayam mulai tahun 2014 lalu. “Khusus Satay Ayam saja,” tambah pria berkacamata ini.
Ciri khas Satay Ayam Tongan menurutnya adalah bumbunya yang terbuat dari rempah-rempah. “Kalau Satay Ayam Tongan ini banyak bumbunya, ada jeruk limau dan rajangan jeruk purut,” tambah pria yang berdomisili di kawasan Griyasanta Blok L ini.
Setiap hari, Satay Ayam Tongan ini selalu buka mulai habis Ashar hingga pukul 23.00 WIB. Harga per porsinya dipatok Rp 14 ribu dan lontong Rp 2 ribu. “Kami menjual pakai lontong, tidak pakai nasi,” tandasnya.
Satay Ayam Tongan ini juga sering mendapat pesanan berbagai acara seperti pernikahan, khitanan, pesta ultah maupun acara-acara lain seperti wisuda.
Pihaknya secara rutin melakukan Sedekah on the Street. Yakni memberi sedekah satay kepada pasukan kuning, petugas lintasan atau supeltas yang berjaga malam hari maupun mereka yang membutuhkan makan.(jon)
