MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Satlantas Polresta Malang Kota menggelar kegiatan Ngopi Bareng sebagai bagian dari Ops Patuh Semeru 2025. Dalam suasana santai, kegiatan ini menjadi sarana edukasi dan diskusi bersama para sopir angkutan barang dan penumpang, serta komunitas roda dua di Kota Malang, akhir pekan lalu.
Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Agung Fitransyah yang memimpin langsung kegiatan menyebut, pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis sengaja digunakan agar pesan keselamatan lalu lintas lebih efektif tersampaikan.
“Agenda ini bukan sekadar ajang kumpul, melainkan ruang komunikasi dua arah yang jujur antara polisi dan pengemudi,” ujar Kompol Agung, didampingi Ipda A. Tamim Rudi Hartono.
Ia menjelaskan, kegiatan ini dilakukan secara bertahap oleh Unit Kamsel mengingat jumlah sopir yang tidak memungkinkan dikumpulkan dalam satu waktu. Selain memberi imbauan, petugas juga menampung keluhan serta masukan dari para pengguna jalan.
Sejumlah titik strategis yang telah disambangi antara lain PT Bronson Prima Industri, PO Bus Rosalia Indah, PT Dinamika Daya Segara, komunitas Beat Malang Community, serta para sopir angkot di kawasan Kertanegara.
Salah satu perhatian utama dalam giat ini adalah peringatan terhadap praktik Over Dimension Overload (ODOL) yang masih marak. Menurut Kompol Agung, truk ODOL tidak hanya melanggar aturan, tapi juga membahayakan pengguna jalan serta merusak fasilitas umum.
“Kami minta pengusaha dan sopir angkutan memahami batas muatan dan dimensi kendaraan. Agar jalan awet dan keselamatan publik terjaga,” tandasnya.
Ops Patuh Semeru 2025 berlangsung selama 14 hari hingga 27 Juli, menyasar pelanggaran umum seperti tidak memakai helm atau sabuk pengaman, pengemudi di bawah umur, penggunaan ponsel saat berkendara, lawan arus, bonceng tiga, hingga pengendara dalam pengaruh alkohol atau narkoba.
Meski begitu, penindakan dilakukan secara proporsional. Pendekatan yang dikedepankan tetap edukatif. Selain turun ke lapangan, penyuluhan juga menyasar sekolah, pesantren, kampus hingga komunitas.
“Jalan raya adalah ruang bersama. Keselamatan harus dijaga bersama dengan rasa tanggung jawab,” tutup Kompol Agung. (rex/aim)