MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Koridor Kayutangan menjadi perhatian Pemkot Malang. Agar bersih dari pedagang kaki lima, Sabtu (25/3) malam kemarin, Satpol PP Kota Malang menertibkan pedagang kopi keliling atau yang biasa disebut Starbuk Keliling (Straling) di pedestrian Kayutangan.
Kasi Operasi Satpol PP Kota Malang Anton Viera menjelaskan bahwa penertiban ini dilakukan sekitar pukul 21.00. Penertiban ini lantaran, keluhan masyarakat terkait area trotoar yang menjadi sempit karena sering dipakai berdagang.
“Anggota kami melaksanakan tugas rutin di lokasi Kayutangan Heritage. Kemudian kami menemukan ada tiga penjual kopi keliling yang berjualan di bahu jalan dan trotoar,” jelasnya, Minggu (26/3) kemarin.
Aktivitas perdagangan di bahu jalan dan trotoar Kayutangan Heritage menurutnya dinilai mengganggu masyarakat. Pasalnya, mereka yang beraktivitas di lokasi tersebut kerap membuat masyarakat yang akan menggunakan fasilitas jadi terhambat.
Petugas yang mendapati para pedagang tersebut, langsung memberikan teguran. Petugas juga menjelaskan bahwa tindakan berdagang di area itu melanggar Pasal 21 Perda Kota Malang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Ketertiban Umum dan Lingkungan.
“Kami memberikan surat teguran tertulis pertama kepada mereka. Kami juga memberikan edukasi dan imbauan kepada para pedagang. Terkait area bahu jalan dan trotoar Kayutangan Heritage dilarang digunakan untuk aktivitas berjualan,” terangnya.
Ditambahkannya, apabila kembali melanggar, petugas akan memberikan surat teguran kedua. Hingga akhirnya akan diberikan sanksi Tipiring maupun sanksi administrasi.
“Perlu rasanya, kami menyampaikan dan mengingatkan, bahwa trotoar dan bahu jalan merupakan fasilitas umum. Kami berharap semua masyarakat Kota Malang, agar bisa mematuhi aturan yang telah ada. Hal ini agar kawasan-kawasan di wilayah Kota Malang dapat tertata dengan baik,” tandasnya. (rex/aim)
