MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sumbangsih Nahdlatul Ulama (NU) dalam sejarah perkembangan bangsa dan negara Indonesia sangat besar. Bahkan konsep menggelorakan cinta tanah air bagian dari iman selalu relevan sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara hingga saat ini.
Hal ini lah yang menjadi pikiran utama Wali Kota Malang Drs H Sutiaji dalam merefleksikan peringatan Hari Lahir (Harlah) 100 tahun Nahdlatul Ulama atau Satu Abad NU. Dalam impelementasinya di Kota Malang, pemikiran warga NU untuk tetap mengutamakan kepentingan bersama, kesatuan dan keutuhan bangsa selalu bisa dijadikan pedoman membangun daerah. Hal ini sesuai dengan tema Harlah 100 Tahun NU, Merawat Jagat Membangun Peradaban
“Saya kira sudah banyak kontribusi NU kepada negara ini. Bagaiamana sejarahnya membuktikan para ulama dan santri turut berjasa dalam kemerdekaan Indonesia saat itu, dan hingga saat ini tetap dilanjutkan perjuangannya,” jelas Sutiaji kepada Malang Posco Media, Senin (6/2) kemarin.
Terutama selalu menggelorakan prinsip cinta tanah air bagian dari iman, Sutiaji mengatakan prinsip inilah yang selalu ia kagumi dari NU. Persaudaraan diatas segalanya untuk mengatasi berbagai macam masalah negara dijadikan formula terbaik.
Hal itu diwariskan pendahulu-pendahulu NU sejak dulu hingga saat ini. Tidak membedakan latar belakang, suku, perbedaan agama. Sutiaji menganggap prinsip inilah yang bisa dijadikan pengingat dan pedoman pemimpin-pemimpin saat ini.
“NU juga selalu mengedepankan hal-hal positif. Artinya sebagai warga NU apa-apa harus dipandang positif. Apapun masalah, apapun kejadian yang ada positif thinking saja. Diajarkan untuk bekerja atau melakukan sesuatu tanpa pamrih. Saya pikir ini kontribusi pemikiran yang maju dan bijak,” jelas Sutiaji.
Memasuki Usia 1 Abad, Ia berharap NU baik sebagai lembaga maupun kepada kader-kader NU dan warga Nahdliyin dimanapun tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip awal yang sudah dibangun pendahulu NU sebelumnya.
Kontribusi pergerakan di bidang sosial sangat diharapkan. Khususnya untuk bersama-sama membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar di daerah masing-masing.
“Kuatkan terus budaya iklas tanpa pamrih. Sudah waktunya kita sebagai bangsa ini hilangkan perbedaan sesaat dan sama-sama bangun bangsa yang lebih baik. Kuatkan sumber daya masing-masing saling dukung untuk hal yang baik,” jelas orang nomor satu di Kota Malang ini.
Sutiaji juga berharap warga Nahdliyin dapat membantu tugas pemerintah untuk mengentaskan berbagai problem-problem sosial yang ada di sekitar.
Ribuan kader NU yang ada di Kota Malang bisa menjadi agen-agen perubahan sosial. Seperti mengentaskan pengangguran, kemiskinan hingga isu sosial seperti stunting. Dengan kerjasama dan menjalankan program bermanfaat.
“Saya yakin NU dan pemerintah bisa berjalan bersama-sama. Bisa saling bantu mengentaskan berbagai problem sosial masyarakat. Sekali lagi saya ucapkan selamat dan sukses Harlah 100 tahun NU, sudah mencapai usia satu abad,” pungkasnya. (ica/aim)