MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pencarian dua bocah SD hanyut di Sungai Brantas Jalan Talas Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, membuahkan hasil. Satu korban yang diduga atas nama M. Rifki, berhasil dievakuasi dari Bendungan Blobo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (21/6) pagi.
Kapolsekta Kedungkandang Kompol Agus Siswo Hariyadi mengatakan, bahwa penemuan ini dari hasil pemantauan tim yang ada di sekitar bendungan. Saat itu, sekitar pukul 07.00, petugas bendungan dan tim, melihat ada benda aneh diduga manusia.
Karena curiga, petugaa langsung mengecek benda tersebut. Benar saja, ternyata ada tubuh seorang anak yang tersangkut di Bendungan Blobo.
“Saat dilihat ternyata memang manusia, dan ciri-ciri serta informasi yang ada, diduga korban atas nama M. Rifki. Saat ini, masih kami cek lagi, karena sedang divisum di Kamar Jenazah IKF RSSA Malang,” jelasnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kota Malang Prayitno menjelaskan, bahwa pencarian satu korban lain masih terus dilanjutkan. Untuk survivor atas nama Putra Wijayanto, masih belum ada tanda diketemukan.
“Sampai saat ini kami masih terus menggencarkan proses pencariannya. Sudah ada satu survivor yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan sedang menjalani visum. Saat ini kami masih mencoba mencari survivor kedua,” terangnya.
Untuk titik pencarian, bersama arahan Basarnas Surabaya, sudah ada tim yang memantau. Sampai di hari ketiga pencarian ini, petugas terus melihat dengan jeli setiap titik potensi, kemunculan korban.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang bocah bernama Putra Wijayanto, 10 dan M. Rifki, 11, warga Jalan Talas Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, dikabarkan hilang Senin (19/6) pagi, sekitar pukul 10.15. Keduanya terseret arus Sungai Brantas, tempat mereka bermain bersama dengan kelima teman lainnya.
Saat bermain hanyut-hanyutan di sungai, korban bernama Putra sempat mengaku kesakitan. Ia terbentur batu, dan kakinya memerah. Saat itulah, ia meminta dilepaskan pegangannya, karena tidak kuat menahan sakit.
Saat dilepaskan, Putra yang digenggam oleh Rifki, akhirnya hanyut terbawa arus sungai. Lima orang temannya sempat panik, dan tidak bisa menolong, begitu kedua tubuh temannya terjebak arus sungai.
Setelah itu, mereka pulang dan baru mengaku apabila kedua korban hanyut sekitar pukul 16.30. Saat itu, baru petugas pencarian dari unsur relawan dan instansi terkait turun, namun tidak menemukan jejak korban. (rex/jon)