.
Sunday, December 15, 2024

Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan; Jangan Lupakan Korban

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Korban selamat dan luka akibat Tragedi Kanjuruhan berusaha kuat.  Menatap dan menata hari-hari.  Muhammad Alfiansyah, bocah yatim piatu karena Tragedi Kanjuruhan. Ada juga korban lain yang masih menyimpam trauma.

Muhammad Alfiansyah, bocah berusia 12 tahun kini duduk di bangku Kelas 6 SD. Akibat dari Tragedi Kanjuruhan, ia menjadi yatim piatu.

Ayahnya Muhammad Yulianton, 40 tahun dan sang ibu Devi Ratnasari, 30 tahun meninggal dunia.

Perhatian seluruh pihak, mulai dari keluarga, kepolisian hingga pihak lain membuat Alfiansyah teguh menjalani hidup.  Ia aktif bersekolah.

“Namanya anak kecil, kadang ada sedihnya yang kami keluarganya ini menghibur. Kadang saya ajak ke makam orangtuanya, kadang saya ajak beli ikan,” kata Doni, paman Alfiansyah.

Keluarganya ingin semuanya bangkit dari keterpurukan.  Ia  tidak ingin terus mengulang kesedihan, kegelisahan dan perasaan kelam atas kejadian memilukan itu.

Seperti yang dijalani Alfiansyah saat ini. Berbagai kalangan memberi perhatian. Salah satunya Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto.

“Bantuan dari bapak kapolresta seperti biaya Pendidikan  sudah di jamin. Ini nanti mau naik jenjang masih akan saya komunikasikan dengan beliau. Ananda sendiri sekarang juga sudah mulai membaik dari semua aspek yang sempat membuatnya terpuruk dan sedih,” katanya.

Di sisi lain, Dian Puspita Putri Ardiyanti korban luka berat belum pulih total. Kondisi wanita 22 tahun ini cukup berpengaruh bagi ekonomi keluarganya.

Karyati Ngesti Rahayu, ibunda Dian Puspita Putri Ardiyanti mengungkapkan semenjak anaknya sakit, kondisi ekonomi keluarga

cukup berat. Pasalnya sejak lulus SMK, Dian Puspita sudah bekerja  membantu menghidupi keluarganya.

“Sudah setahun ini sejak anak saya sakit karena Tragedi Kanjuruhan itu, jadi agak sulit (ekonomi), karena sebelumnya Puspita selalu membantu,” ungkap wanita 41 tahun ini.

Ia mengatakan,  Puspita masih memiliki trauma yang cukup berat. Ia bahkan langsung diam seribu bahasa  jika menyinggung soal Tragedi Kanjuruhan.

“Kondisi fisiknya memang sudah mulai membaik. Tapi rasa takutnya untuk segala hal (Tragedi Kanjuruhan), masih sangat kuat. Kalau dia (Puspita) ditanya soal kejadian, pasti akhirnya diam,” cerita Karyati.

Ia berharap bantuan dari masyarakat yang dermawan, dapat membantu kesembuhan dan ekonomi Puspita beserta keluarganya. Selain itu, besar harapannya trauma Puspita bisa hilang, bisa pulih.

“Semoga Puspita bisa kembali seperti dulu. Kembali ceria, tanpa ada rasa ketakutan yang meliputinya,” pungkas Karyati. (rex/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img