MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Akhir pekan lalu banjir terjadi di kawasan Sawojajar. Khususnya di kawasan Jalan Maninjau Raya, Jalan Danau Toba dan sekitarnya. Padahal sistem drainase baru saja dibangun disana. Warga mengeluhkan banjir tetap menjadi keresahan.
Ini salah satunya disampaikan seorang warga Jalan Danau Maninjau, Rudianto di forum “Ngobrol Mbois Ilakes” atau program Ngombe bersama Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat di Gazebo Balai Kota Malang, Senin (5/2) kemarin.
“Wilayah kami ini, Sawojajar khususnya di Danau Maninjau sudah langganan banjir. Padahal sudah dibangun drainase besar disana tapi tidak maksimal. Solusinya seperti apa agar air itu tidak menumpuk di Maninjau,” tanya Rudianto yang hadir langsung menyampaikan masalah ini di depan jajaran Pemkot Malang.
Hal ini ditanggapi langsung Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Ia menyampaikan sudah memantau apa yang terjadi beberapa hari lalu di kawasan Sawojajar. Menurut laporan DPUPRPKP saat ditelusuri ditemukan sampah-sampah rumah tangga di saluran drainase yang baru.
Wahyu mengatakan pembangunan drainase sebelumnya di kawasan tersebut dilakukan untuk menekan banjir. Dan meskipun belum maksimal, hal tersebut akan menjadi evaluasi besar.
“Kami sampaikan ini jadi bahan evaluasi dan tetap berpegang pada kondisi riil di lapangan. Nanti dinas pekerjaan umum akan petakan lagi, bisa dibuat sudetan lagi disana. Nanti kami buat sudetan agar bisa berdampak lebih luas disana,” tegas Wahyu.
Menambahkan, Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Julhardjanto menjelaskan pihaknya sudah merencanakan pembuatan sudetan baru. Akan dibuat mulai di kawasan Jalan Danau Kerinci, kawasan Jalan Danau Jonge kemudian berakhir di Sungai Bango.
Selain itu kajian menyeluruh akan dibuat untuk memetakan genangan dan banjir di seluruh kawasan Sawojajar. Agar realisasi sudetan lebih menyeluruh berdampak pada titik-titik banjir di kawasan Sawojajar.
“Dan memang kalau dipantau, disana itu juga banjir karena ada limpahan air dari kawasan Kabupaten Malang juga. Makanya tahun lalu kami buat sudetan di kawasan Jalan Danau Bratan Timur ke Jalan Ki Ageng Gribig lalu masuk ke Sungai Amprong. Itu untuk cegat air dari wilayah lain juga yang masuk,” papar Dandung.
Ia menegaskan pembuatan sudetan ini diupayakan untuk bisa direalisasikan tahun ini juga. Akan tetapi tetap melihat kondisi atau kemampuan anggaran APBD. (ica/jon)