.
Wednesday, December 4, 2024

Scout Creative Competition SD Islam Sabilillah Malang 1, Perkuat Karakter Kepemimpinan Melalui Kreativitas Memasak

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Ada yang beda di halaman SD Islam Sabilillah Malang 1, Sabtu (9/11) lalu. Para siswa dengan seragam Pramuka lengkap tampak sibuk memasak. Mereka membuat nasi goreng dengan aneka kreasi.

Terlihat ada 24 kelompok. Dalam setiap kelompok masing-masing anggota punya tugas tersendiri. Ada yang memotong sosis, menggoreng telur, sampai pada tahap menggoreng nasi. Dan yang terakhir proses plating agar tampilan nasi goreng yang disajikan terlihat cantik. Sebagian juga membuat konten.

Para siswa ini tengah mengikuti kegiatan Scout Creative Competition. Namun kegiatan yang diikuti siswa kelas 5 ini bukan untuk dilombakan. Tetapi menjadi ajang talenta non kompetisi. “Bukan mencari menang atau kalah tapi meningkatkan skill kepemimpinan, kreativitas dan kekompakan ananda,” ujar Waka Kesiswaan dan Humas SD Islam Sabilillah Malang 1, Devika Meiriza, S.Pd.

Meskipun begitu, tetap ada tim atau regu favorit. Ada beberapa kriteria penilaian yang arahnya untuk mengetahui sejauh mana nilai-nilai karakter itu dicapai. Diantaranya, aspek kepemimpinan, kreativitas memasak dan kreativitas konten.

Devika menerangkan, dari aspek-aspek tersebut ada indikator yang ingin dicapai. Misalnya pada aspek kepemimpinan, antara lain yang dinilai manajemen waktu, kerja sama, komunikasi dan tanggung jawab. “Setiap indikator itu menjadi perhatian kami para guru. Dinilai secara detail untuk bisa mengukur potensi anak-anak kami menjadi pemimpin hebat di masa depan,” katanya.

Misalnya juga di aspek kreativitas memasak. Tidak sekedar menghasilkan masakan. Tidak asal memasak. Ada ada indikator yang harus dicapai. Seperti rasa, kelengkapan kondumen, estetika plating, kebersihan dan sebagainya.

Persis dalam sebuah ajang Kompetisi Master Chef. Semua unsur dinilai dan diperhatikan guru. Tidak hanya kualitas rasa tetapi juga kreativitas dan kebersihannya. Dan aspek yang ketiga, kreativitas konten. Sebagian dari anggota tim bertugas membuat konten. Indikatornya meliputi isi, durasi, editing dan gaya bahasa. Isinya menceritakan lengkap mulai dari judul masakan, pemilihan bahan, cara memasak sampai keunggulan masakan yang dibuat.

Durasinya maksimal 30 detik. Editingnya menarik tidak ada kesalahan tulisan atau gambar. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, menyisipkan bahasa asing dalam menceritakan masakannya.

“Semua indikator yang kami tetapkan sangat detail meliputi seluruh nilai-nilai karakter dan keterampilan ananda. Inilah upaya kami dalam melahirkan lulusan yang memiliki dimensi pemimpin negarawan. Salah satu dimensi yang ada dalam profil lulusan Sekolah Islam Sabilillah Malang,” tuturnya.

Scout Creative Competition, ajang talenta non kompetisi didukung oleh orang tua siswa. Meskipun mereka terlibat dalam persiapan bahan dan sebagainya, tak membuat mereka keberatan dengan kegiatan ini. “Bahkan mereka menginginkan kegiatan ini menjadi program rutin supaya anak-anak lebih kreatif dan mandiri,” pungkasnya. (imm/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img