MALANG POSCO MEDIA, MALANG- SD Insan Amanah (SDIA) kembali melaunching buku. Kali ini ada sepuluh buku karya siswa yang dilaunching pada kegiatan Semarak Prestasi & Aktualisasi (SPEKTA) II di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM), Sabtu (17/5) lalu. Buku-buku tersebut menjadi bukti kayanya siswa SD Insan Amanah akan literasi.
“Alhamdulillah kali ini kita menerbitkan 10 buku dari anak-anak. Dari kelas 4 ada empat buku, kelas 5 ada empat buku dan dari immersion program ada dua buku. Semuanya buku antologi atau karya bersama,” ucap Kepala SD Insan Amanah, Dr. Suhardini Nurhayati, M.Pd.
Dia menerangkan, buku-buku karya siswa itu ditulis dari tujuh kebiasaan anak Indonesia dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI. Juga ada buku yang ditulis dari pengalaman siswa saat program immersion ke luar negeri. Serta ada juga yang karya fiksi. “Dari hasil upaya menulis ini dapat mengasah kemampuan imajinasi siswa,” ujar Dini, sapaan akrabnya.
Sepuluh buku karya siswa yang telah dilaunching itu, berjudul : Literasi Kunci Membuka Potensi Diri, Harmoni 7 Kebiasaan Anak Indonesia, Mengubah Dunia dengan Torehan Cinta, Melesat dengan 7 Kebiasaan Hebat, An Amazing Experience to Explore Malaysia and Singapore, The Expedition (Student Adventure to Malaysia and Singapore), Tiga Sekawan dan Peti Misterius, Beraksi untuk Prestasi, Dunia Pararel dan Labirin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, SPEKTA II SD Insan Amanah berlangsung meriah. Kegiatan ini berhasil mengguncang panggung Graha Cakrawala UM. Temanya : Basmara Gumita Asia. Dengan bangga siswa-siswi SD Insan Amanah menampilkan seni budaya Nusantara dan budaya negara-negara di Asia. Seperti Korea, China, Jepang, India dan Thailand.
Untuk kelas 1 menampilkan tema “Harmony of Korea”. Kelas 2 “The Spirit of China”. Kelas 3 yang mengambik tema “The Land of the Rising Sun Japan” atau Negeri Matahari Terbit. Kelas 4 menampilkan “Namaste India”. Dan Kelas 5 mengangkat tema “Khap Khun Thailand”.
Dini berharap kolaborasi pendidikan seni kreativitas dan akademik akan mengasah potensi anak didiknya secara menyeluruh. “Harapannya, dengan simulasi otak kiri dan kanan anak-anak menjadi pribadi yang imbang dalam bidang akademik, kreativitas serta karakter yang baik dengan sikap empati yang tinggi,” ucapnya.
Pengurus LPI Insan Amanah, Prof. Dr. Dwi Priyo Utomo, M.Pd merasa mendapat kejutan dengan kegiatan ini. Penampilan budaya dari berbagai negara Asia menyajikan sebuah pertunjukan spektakuler. “Kami sangat mengapresiasi. Ini merupakan hasil kerjasama yang luar biasa. Guru, siswa dan orang tua yang kompak berkolaborasi. Selain budaya sendiri anak-anak juga belajar budaya bangsa lain untuk saling menghargai, ” katanya saat sambutan. (imm/udi)