MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kamis (25/1) lalu, siswa-siswi kelas 5 dan 6 SD Insan Amanah berkunjung ke pondok pesantren yang ada di Sidoarjo dan Mojokerto. Mereka berkunjung ke Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo dan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Para siswa didampingi oleh sepuluh guru.
Kepala SD Insan Amanah, Dr. Suhardini Nurhayati, M.Pd menuturkan Studi Pesantren ini merespons permintaan para orang tua yang ingin anak-anaknya mengenal dunia pesantren. Di kegiatan ini siswa mendapat gambaran tentang kehidupan di pesantren dengan melihat langsung aktivitas para santri. “Kami memfasilitasi siswa yang punya rencana melanjutkan ke pesantren. Supaya mereka mendapat gambaran,” ungkapnya.
Humas SD Insan Amanah, Ayu Rizki Olitaufiqoh, M.Pd sekaligus guru yang mendampingi Studi Pesantren menjelaskan setidaknya ada empat tujuan kegiatan ini. Pertama mengenalkan kegiatan yang ada di pondok pesantren. Agar siswa mengetahui perbedaan antara sekolah umum dan sekolah yang ada di pondok pesantren.
Selain itu, mengenalkan kegiatan-kegiatan dan kebiasaan yang dilakukan di pondok pesantren. Tujuan berikutnya, silaturahmi dengan pengasuh pondok pesantren serta para pengurusnya. “Dalam kunjungan ini anak-anak juga dibekali lembar kegiatan siswa (LKS) yang dibagikan dan diisi selama kegiatan,” ujar Ayu kepada Malang Posco Media, Jumat (26/1).
Sembari melihat aneka kegiatan dan fasilitas yang ada di pesantren, para siswa dapat mengisi daftar pertanyaan dan lembar refleksi pada LKS tersebut. Selain itu, mereka juga mendapatkan penjelasan terkait program-program pondok pesantren maupun sekolah berbasis pondok pesantren. “Anak-anak begitu antusias ketika berkesempatan untuk tanya jawab terkait sistem di pondok pesantren. Misalnya, jam-jam kegiatan, apa saja yang diajarkan, dan lain-lain,” terang Ayu.
Dia menerangkan, di studi pesantren kali ini, para siswa dibagi menjadi enam kelompok. Siswa putra berkunjung ke pondok putra dan siswa putri berkunjung ke pondok putri.
“Di sini anak-anak belajar bahwa pondok pesantren itu tidak seperti yang mereka bayangkan. Mereka antusias saat melihat pondok pesantren itu bersih dan nyaman untuk ditinggali. Termasuk saat melihat kamar tidur, kamar mandi, ruang halaqah, aula, kantin, dan ruang kelas yang ada di sana,” tuturnya. (mg1/imm)