MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Momentum Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2023 terasa lebih bermakna bagi SD Insan Amanah. Pasalnya, bersamaan dengan perayaan puncak (HAN) itu SD Insan Amanah me-launching dua buku baru karya siswa, Jumat (28/7) lalu.
Buku pertama berjudul Selalu Ada Cerita Indah di SD Insan Amanah. Buku kedua berjudul Warna Warni Ceritaku. Kedua buku antologi ini adalah kumpulan karya tulis siswa kelas 5 dan 6.
Satu karya yang menunjukkan daya literasi siswa di sekolah ini begitu tinggi. Menunjukkan wawasan, kreatifitas berpikir dan keterampilan menulis. “Ini merupakan karya yang sangat membanggakan. Sebagai hasil dari latihan menulis kreatif anak-anak kami,” ucap Kepala SD Insan Amanah, Dr. Suhardini Nurhayati, M.Pd.
Salah satu siswa penulis buku, Anisa Shafa Nabila merasa bangga karya tulisnya diterbitkan menjadi buku. Meskipun buku antologi. Namun apresiasi dari gurunya itu menjadi motivasi besar baginya untuk lebih giat lagi menulis. “Senang sekali. Tulisan saya diterbitkan di buku. Ini buku pertama saya,” katanya, Kamis (3/8) kemarin.
Dalam buku itu, Nabila menulis tentang cerita bersama keluarganya saat menikmati rekreasi dalam rangka Hari Ulang Tahun sang ayah. Baginya menulis cerita itu tidaklah sulit. Hanya butuh waktu dua jam saja.
Sebab sebelumnya, Nabila dan teman-temannya yang juga menulis buku mendapat bekal dari guru mereka. “Kami diarahkan untuk menulis ide pokok dan kata kunci lebih dulu. Supaya lebih mudah. Kemudian kami mengembangkan dengan narasi yang lebih panjang,” jelasnya.
Bersamaan dengan momentum Hari Anak Nasional ini juga, SD Insan Amanah melantik Pengurus Dewan Anak SD Insan Amanah. Ada 45 siswa yang tergabung dalam kepengurusan organisasi ini.
Mereka dipercaya menjadi pioner, teladan dan inspirasi buat siswa lainya. Guru pembina Dewan Anak telah merancang program demi efektifnya organisasi ini sebagai wadah pelatihan kepemimpinan.
Waka Kesiswaan SD Insan Amanah, Thina Maya Dewi, S.Pd mengatakan hadirnya Dewan Anak memberi ruang ekspresi lebih luas pada siswa. Khususnya bagi mereka yang tergabung dalam wadah ini semakin mendapat kesempatan untuk melatih cara berorganisasi.
Siswa semakin terampil berkomunikasi, berkolaborasi dan juga kreatif. Dalam setiap event mereka dilibatkan. Baik secara teknis maupun membuat konsep.
“Kami ingin memberikan pengalaman pada anak-anak dalam berorganisasi. Memberikan kesempatan menuangkan ide kreatif dan nalar kritisnya,” kata Thina.
Menurutnya, pengurus Dewan Anak adalah siswa-siswi pilihan. Hasil rekomendasi dan pertimbangan objektif para guru. Baik dari segi akademik, karakter dan juga bidang pengembangan bakat.
“Mereka menjadi teladan dan penggerak siswa lainnya. Kita libatkan dalam setiap kegiatan. Sehingga yang aktif berperan tidak hanya guru tetapi juga siswa,” tandasnya. (sir/imm)
