spot_img
Friday, June 20, 2025
spot_img

SD Islam Mohammad Hatta Malang Tingkatkan Daya Literasi Digital Siswa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Puluhan siswa SD Islam Mohammad Hatta tampak asik membaca buku. Ada sebagian yang diskusi. Ada yang menonton film legenda rakyat Nusantara. Pemandangan itu terlihat di halaman sekolah Jalan Simpang Flamboyan tersebut, pekan lalu.

Saat itu sedang ada Mobil Perpustakaan Keliling Kota Malang. Mobil ini singgah di SDI Mohammad Hatta. Menyajikan beragam buku bacaan untuk siswa. Khususnya untuk kelas 1, 2 dan 3. Sekaligus sosialisasi kartu anggota perpustakaan Kota Malang.

Pustakawan SDI Mohammad Hatta, Satria mengatakan, jadwal membaca buku ini digilir per kelas. Setiap kelas dapat jatah 40 menit. “Karena waktu mobil perpustakaan keliling ini terbatas. Dan jatahnya juga tidak banyak supaya lebih efektif. Sehingga dibagi tiga sesi sesuai level kelas,” katanya.

Kepala SDI Mohammad Hatta Malang, Muhammad Farid, S.Pd., M.Pd mengatakan, agenda dengan perpustakaan keliling Kota Malang sudah rutin dilaksanakan setiap semester. Sesuai dengan tujuan dan fungsinya, sekolah sangat mendukung program literasi tersebut. Gerakan perpustakaan keliling untuk  mendekatkan anak pada buku patut diapresiasi. Karena buku yang disajikan lebih variatif.

“Kami melihat fenomena saat ini, minat membaca anak-anak menurun karena faktor teknologi gadget. Mereka lebih banyak melihat video atau TikTok dan lain sebagainya. Sementara membaca dan menulis sesuatu yang tidak lepas dari potensi anak-anak berliterasi atau numerasi,” katanya.

Di SDI Mohammad Hatta sendiri gerakan literasi sudah berarah pada digital. Bahkan perpustakaan digital kini sedang diupayakan. Sehingga proses layanan dan akses siswa pada berbagai referensi keilmuan semakin mudah.

Di perpustakaan SDI Mohammad Hatta juga sudah ada studio khusus untuk pembelajaran visual berbasis digital. Untuk menggunakan sarana ini siswa menggunakan kacamata 4D. Menyajikan berbagai materi pelajaran berbentuk animasi dan simulasi kreatif.

Belajarnya pun semakin menarik dan menyenangkan.

Kapasitas studio ini untuk 15 siswa. Mereka belajar secara bergantian dan terjadwal. Berbagai materi yang ditayangkan antara lain materi sains yang berkaitan dengan organ tubuh, tata surya, aneka jenis flora dan sebagainya. “Dengan sarana ini siswa seakan menjelajah ke ruang dimensi yang berbeda, seperti melihat planet-planet, yang semuanya bermuatan ilmu pengetahuan,” katanya.

Sarana ini bermanfaat untuk meningkatkan minat dan daya literasi siswa. Semakin semangat belajar dan menggali pengetahuan baru. Setelah dari studio ini siswa menulis berupa refleksi dari apa yang mereka tonton. “Jadi kegiatan literasi ini tidak berhenti di studio saja, tetapi ada feedback untuk siswa,” pungkasnya. (imm/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

RP8888