MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Lomba-lomba tak biasa digelar SD Muhammadiyah 3 Assalam Arjosari dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI. Lomba yang digelar tidak seperti di sekolah pada umumnya. Tetapi lomba yang benar-benar berbasis pada pemikiran tingkat tinggi.
Siswa SD Muhammadiyah 3 Assalam membuat karya yang sarat akan nilai ilmiah. Di usia mereka yang masih tingkat SD dipacu untuk berpikir kritis. Setidaknya ada tiga macam karya yang dilombakan.
Nama lombanya : Strong Egg, Creating Bridges dan Flying Kite. Lomba-lomba ini diikuti siswa kelas 3 sampai kelas 6. Digelar pada Senin (15/8) lalu. Pada hari itu juga digelar lomba mewarnai dan menyanyi bagi siswa kelas 1 dan 2.
Tiga karya Strong Egg (telur kuat), Creating Bridges (membuat jembatan) dan Flying Kite (membuat layangan) ini dibuat langsung di sekolah. Dengan sistem kelompok. Anggotanya kolaborasi dengan sistem blended dari kelas 3 sampai kelas 6. Dalam satu kelompok ada enam siswa. Mereka kerja tim. Masing-masing siswa punya peran.
Dari konsep ini SD Muhammadiyah 3 Assalam menerapkan sistem pembelajaran abad 21. Yang dikenal dengan 4C itu. Yakni Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative.
Meskipun begitu, mereka mengerjakan tugas lomba dengan gembira. Bebas. Tanpa dikekang. Guru hanya menyediakan bahan dan mengarahkan. Mereka bebas berkreasi sesuai produk yang ditetapkan di kelompok lomba itu.
Kepala SD Muhammadiyah 3 Assalam, Syaiin Kodir, S.Pd menyebutnya sebagai implementasi dari merdeka belajar. Siswa sibuk dengan urusan belajarnya sendiri. Namun tetap fokus dan on target. “Seperti inilah merdeka belajar. Anak-anak bebas berkreasi namun tetap dalam bimbingan guru,” katanya kepada Malang Posco Media.
Syaiin juga menyebut perlombaan ini berbasis STEAM, sesuai dengan metode pembelajaran yang dicanangkan SD Muhammadiyah 3 Assalam.
Pembelajaran berbasis STEAM adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada hubungan pengetahuan dan keterampilan science, technology, engineering, art, dan mathematics (STEAM). Dari metode ini diharapkan siswa mampu mengatasi masalah.
Dan dengan adanya unsur art, diharapkan siswa akan terbiasa untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara yang kreatif.
Di setiap lomba itu terdapat unsur-unsur STEAM. Baik di Strong Egg, Creating Bridges maupun Flying Kite. “Kita lihat semua unsur STEAM ada di setiap jenis lomba ini. Semua dikemas dan menggiring anak supaya mampu memecahkan masalah dengan cara yang kreatif,” ujar Syaiin.
Sedangkan 4C menjadi kunci untuk suksesnya mereka menyelesaikan tugas. Harus berpikir kritis. Juga harus kolaborasi, tidak bisa kerja sendiri. Kreatif harus. Karena ini tuntutannya. Dan harus komunikatif.
Karena selain kerja kelompok yang membutuhkan komunikasi, setiap kelompok harus mempertanggungjawabkan karyanya. Mereka harus presentasi. Artinya butuh komunikasi. Dan presentasi menentukan nilai peserta.
Ada sesi proses. Juga ada sesi presentasi. Terakhir ada sesi uji karya. Setiap karya diuji kekuatan, kebenaran dan ketepatannya. Dengan cara dipraktikkan.
Jembatan yang dibuat dari stik es krim ini, diuji kekuatannya dengan diberi beban seberat dua kilogram. Demikian juga yang telur kuat. Dijatuhkan dari lantai 3 setinggi 12 meter. Dan layang-layang, diuji keberhasilan layangnya.
“Namun uji karya ini tidak banyak poinnya. Karena kami lebih mengutamakan proses. Karena disitu ada STEAM dan 4C. Kunci hebatnya anak-anak kami,” tegas Syaiin.
Selain lomba yang berbasis pada STEAM dan 4C, SD Muhammadiyah 3 Assalam juga menggelar lomba yang fun. Lomba ini digelar Selasa (16/8) kemarin. Antara lain lomba moving the flag, makan kerupuk, tiup bola, tarik tambang, moving water, memindah belut, dan balap karung. (adv/imm)