MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Hebat luar biasa. Dua siswa SD Muhammadiyah 8 Dau Kabupaten Malang mengukir prestasi tingkat internasional. Dua siswa membanggakan itu adalah Kaizan Al Arsh Saputra dan Irfan Ahmad Fakhrudin. Mereka berhasil mengharumkan nama sekolahnya, Kabupaten Malang bahkan Bangsa Indonesia.
Keduanya merupakan Tim Smart Kidz, SD Muhammadiyah 8 Dau. Mereka berhasil membawa medali emas di ajang Youth International Science Fair (YISF) di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang , 14 sampai 17 Maret lalu. Karya terbaik mereka, dinamakan The Smart Measure Plant. Tim ini juga meraih Special Award dari Malaysia Young Scientists Organization (MYSO).
Umi Bariroh, S.Pd, selaku guru pembina tidak menyangka anak didiknya menjadi yang terbaik dalam YISF. Pasalnya baru pertama kali mengikuti ajang kompetisi internasional tersebut. “Anak-anak kami baru pertama ikut, sedangkan tim yang lain sudah peserta langganan. Kami sangat bersyukur,” ucap Mrs. Barir, sapaan akrabnya.
The Smart Measure Plant sendiri merupakan media pembelajaran sains untuk mengukur ketinggian tanaman yang diamati tanpa menyentuh. Media pembelajaran ini dikembangkan untuk melakukan pengamatan terhadap proses pertumbuhan tanaman. Caranya dengan meminimalisir kerusakan tanaman yang hendak diamati karena faktor berdesakan atau sentuhan fisik yang berlebihan. “Alhamdulillah, Senang sekali bisa menjadi juara,” ucap Kaizan Al Arsh Saputra.
Alat ini dikembangkan dengan menggunakan komponen-komponen sederhana yang sudah dikenal, diantaranya adalah tali, penjepit, beban, katrol, sensor, dan layar LCD. Cara kerja alat ini adalah dengan tiga langkah. Pertama, tali dijepitkan ke ujung tanaman. Sementara, pada sisi yang lain, beban seberat 50 gram dikaitkan pada tali.
Dalam prosesnya, ketika beban bergerak turun, maka itu merupakan indikator bahwa ada pertumbuhan pada tanaman tersebut. Beban yang turun tersebut menyebabkan katrol bergerak. Langkah kedua, ketika katrol bergerak, sensor akan membaca pergerakan katrol. Hal inilah yang menjadi dasar pengukuran. “Ketika katrol bergerak, maka hasil deteksi dari sensor akan dikirimkan ke layar LCD. Sehingga, kita dapat melihat hasil pertumbuhan tanaman di layar LCD,” terang Irfan Ahmad Fakhrudin.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 8 Hj. Siti Alfiyah, S.Pd. turut memberikan apresiasi akan pencapaian prestasi hebat ini. Ia merasa bersyukur Tim Smart Kidz telah berhasil melakukan yang terbaik di kompetisi kancah dunia. “Alhamdulillah, tentu saja ini menjadi kebanggaan kita semua,” ucapnya.
Atas prestasi tersebut Alfi juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung. Kerjasama dan kolaborasi menjadi satu kunci tak terpisahkan akan prestasi yang dicapai. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tim ini, baik itu tenaga, pikiran maupun energi, sehingga tim ini bisa meraih prestasi yang membanggakan. Khususnya dukungan dari tim guru sains, para siswa dan orang tua,” katanya. (adv/imm)