MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siswa-siswi SD Muhammadiyah 8 Kota Malang tak berhenti mengukir prestasi. Setiap tahun catatan prestasi mereka selalu meningkat. Di bidang akademik maupun non akademik. Peningkatan produktivitas prestasi tersebut tidak lepas dari upaya guru dalam membimbing dan memberikan pembinaan.
Hal itu diungkapkan Waka Kesiswaan SD Muhammadiyah 8 Kota Malang, Nurul Latifah, S.Pd. Pembinaan pada siswa terus dilakukan secara intensif sesuai dengan bakat dan kemampuan anak didiknya.
“Kami melihat kemampuan anak-anak terus mengalami peningkatan. Dengan mengikutsertakan ke berbagai perlombaan membuat potensi mereka semakin berkembang,” katanya.
Karena itu, siswa SD Muhammadiyah 8 selalu aktif mengikuti berbagai ajang lomba. Baik lomba yang digelar pemerintah maupun swasta. Termasuk lomba yang direkomendasikan orang tua.
“Kami selaku guru selalu mendukung anak-anak untuk mengikuti perlombaan. Demikian juga orang tua yang selalu support putra putrinya,” kata dia.
Beberapa prestasi yang baru-baru ini diraih siswa SD Muhammadiyah 8, antara lain lomba Pildacil di ajang Festival Anak Muslim (FAM) 2024 Tingkat Kota Malang. Juara 1 Bulu Tangkis di ajang O2SN Tingkat Kota Malang. Serta Juara 2 dan 3 Tapak Suci Tingkat Kota Malang.
Dan di bidang akademik, siswa sukses meraih medali perak dalam lomba International Kangaroo Mathematic Contest (IKMC). Lomba ini diikuti peserta dari 68 negara. Dan siswa SD Muhammadiyah 8 sukses meraih Juara 2.
“Kami tentu bangga dengan perolehan prestasi ini. Baik akademik maupun olahraga. Membuat anak-anak kami semakin termotivasi untuk meraih prestasi lebih baik lagi,” ucap Kepala SD Muhammadiyah 8 Malang, Etika Susilowati, S.Pd.
Dia menjelaskan untuk menumbuhkan sikap percaya diri siswa dibutuhkan pembinaan rutin dan pembiasaan. Siswa diberikan pelatihan khusus sesuai bakatnya. Baik keagamaan, sains maupun olahraga.
“Ada tambahan jam pembinaan bagi mereka yang berpotensi. Ditambah lagi program ekstrakurikuler yang mendukung anak-anak mengukir prestasi mereka. Sekalipun bidang yang tidak ada di ekstra, kami mengarahkan supaya siswa tetap berkembang di luar sekolah,” terang Tika, sapaan akrabnya.
Di setiap ajang perlombaan Tika juga tidak menargetkan yang muluk-muluk pada anak didiknya. Yang penting kerja sama guru dan orang tua tetap solid. Guru dan orang tua hanya memotivasi supaya siswa percaya diri dan meyakinkan bahwa mereka bisa dan melebihi yang lain.
“Juara tidak menjadi prioritas. Yang utama adalah kepercayaan diri untuk tampil. Syukur kalau sampai juara,” tegasnya.
Sebagai apresiasi, SD Muhammadiyah 8 memberikan piagam kepada siswa-siswi berprestasi. Bagi mereka yang level kejuaraannya tinggi sekolah juga memberikan reward tertentu. Termasuk bagi guru pembinanya. (imm/jon)
