MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tetap semangat. Itu motto SDK Kolese Santo Yusup 3. Kalimat yang pendek. Singkat. Tapi memiliki power untuk membangkitkan motivasi. Tetap semangat, seakan selalu mengingatkan siswa SDK Kosayu 3 untuk tidak lelah belajar.
Termasuk semangat berlatih, juga semangat membiasakan hal-hal yang baik. Dari semangat itu, akan dicapai hasil yang maksimal. Dan itu sudah dibuktikan dengan raihan berbagai prestasi yang diukir oleh siswa sekolah ini. Dan prestasi yang utama, adalah lahirkan generasi yang saleh dan terpelajar. Yakni keseimbangan antara karakter dan akademik.
Selain motto Tetap Semangat, SDK Kosayu 3 memiliki rumusan pendidikan yang berarah pada perwujudan profil lulusan yang mencakup HI-C4.
Apa itu HI-C4? Demikian penjelasan Waka Humas SDK Kolese Santo Yusup 3, Antonius Widitrianto, S.S kepada Malang Posco Media. Profil lulusan dengan singkatan HI-C4 mencakup beberapa sifat penting yang membantu mereka mencapai potensi maksimal.
Yang pertama, Honest (Jujur). Siswa diarahkan untuk selalu mengatakan yang benar, meskipun kadangkala menyampaikan kebenaran bisa sulit. Siswa juga diarahkan untuk menghormati milik orang lain. “Jujur menjadi pondasi setiap sikap dan perilaku anak,” katanya.
Kedua, Independent (Mandiri). Satu sifat ketangguhan mental seseorang dilihat dari cara hidup mereka, mandiri atau tidak bergantung pada orang lain. Maka dengan karakter mandiri ini, siswa SDK Kosayu 3 mampu mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban mereka. “Anak-anak dituntun untuk berusaha menemukan solusi sendiri sebelum mencari bantuan,” terang Anton, sapaan akrabnya.
Ketiga, Curious (Ingin Tahu). Siswa SDK Kosayu 3 didorongan untuk memimiliki keinginan kuat dalam memperoleh pengetahuan baru atau pemahaman yang lebih mendalam tentang sesuatu. Tidak putus asa, kritis dan selalu semangat belajar.
Keempat, Creative (Kreatif). Anton menjelaskan, anak didiknya tidak hanya memiliki pemahaman teoritis, namun diarahkan untuk mempraktikkan, menganalisis serta mengevaluasi pemahamannya. Diharapkan mereka memiliki pemikiran orisinal dan mampu menciptakan ide-ide baru. “Sekolah mengembangkan soal-soal HOTS agar siswa mampu berpikir secara kreatif untuk masalah dan tantangan yang mereka hadapi,” kata dia.
Kelima, Communicative (Komunikatif). Di SDK Santo Yusup 3, siswa dilatih untuk mampu menyampaikan ide dan pendapat mereka dengan jelas dan efektif, sehingga gagasan yang mereka miliki dapat dipahami oleh orang lain.
“Dengan komunikasi yang baik, siswa tidak hanya belajar memahami dan menganalisis. Tetapi juga mempresentasikan. Dihadapan orang tua mereka mampu melaporkan dengan baik karya proyek yang sudah dihasilkan,” terang Anton.
Keenam, Collaborative (Kolaboratif). Siswa diarahkan untuk mampu bekerja dengan baik dalam tim, saling peduli, menghargai pandangan orang lain, dan menunjukkan kemampuan dalam mencapai tujuan bersama.
Anton memaparkan, singkatan HI-C4 menunjukkan potensi “daya ledak” yang tinggi dalam pengembangan siswa, menggambarkan bagaimana kombinasi karakteristik ini dapat membantu mereka dalam meraih sukses di masa depan.
Siswa dengan profil HI-C4 merupakan perpaduan unik antara potensi akademis dan karakter. Faktor akademik diwakili oleh Curious (Ingin Tahu), Creative (Kreatif), dan Communicative (Komunikatif). Sedangkan faktor karakter (Saleh) ditunjukkan oleh Honest (Jujur), Independent (Mandiri), dan Collaborative (Kolaboratif).
“Jadi, siswa HI-C4 bukan hanya cakap secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat. HI-C4 mempersiapkan siswa untuk sukses di masa depan dengan kombinasi keterampilan akademik dan karakter kuat,” jelas Anton.
Semua nilai yang terumuskan dalam HI-C4 dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran. Guru selalu menyisipkan poin-poin karakter itu dalam setiap mata pelajaran.
“Sehingga dalam pengembangannya, nilai-nilai tersebut tidak hanya dikembangkan di suatu momen tertentu. Tetapi setiap saat selama proses pembelajaran berlangsung di lingkungan sekolah. Di dalam maupun di luar kelas,” pungkasnya. (hud/imm)