MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SDN Arjosari 1 punya kebun sayuran. Di sisi barat lapangan sekolah ini terlihat hamparan polybag tanaman sayur sawi. Ada sekitar 500 polibag yang dijejer rapi. Siklus penanamannya diatur secara bersilang.
Separuh siap panen, sedangkan separuhnya masih proses pertumbuhan. Diatur sedemikian rupa agar kebun ini tidak terlihat kosong usai dipanen. Selain sawi di beberapa bagian halaman sekolah juga terlihat sawi madu.
Ketua Adiwiyata SDN Arjosari 1 Siti Amzah, S.Pd., mengatakan budidaya sayuran ini sudah dimulai sejak 2019 lalu. Motivasinya sebagai edukasi kepada siswa akan makanan yang sehat.
Sehingga di zaman modern ini siswa tidak terlena dengan makanan cepat saji, yang sebenarnya merugikan bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. “Sayuran merupakan satu jenis makanan bergizi tinggi. Kami memberikan edukasi pada anak-anak dengan menanam sayuran organik,” katanya.
Siti menyampaikan, selain tentang kesehatan adanya tanaman ini juga mengajarkan siswa tentang kewirausahaan. Pasalnya, hasil panen sayur juga dipasarkan. Dijual ke orang tua siswa atau masyarakat sekitar. “Kami juga mengajarkan pada anak-anak literasi finansial. Mereka yang membeli sayur mencatat laporan keuangannya sendiri yang formnya kami tempel di depan kelas,” terangnya.
Budidaya sayur yang dikembangkan oleh SDN Arjosari 1 ini tak lepas motivasi guru untuk mencapai predikat Adiwiyata Mandiri. Karena SDN Arjosari kini sudah menyandang gelar Adiwiyata Nasional.
Meskipun begitu, Siti mengatakan edukasi siswa terhadap budidaya tanaman sayur bukan semata-mata untuk Adiwiyata. Melainkan sebuah proses yang panjang untuk menanamkan jiwa kewirausahaan. “Kami melibatkan anak-anak sejak proses awal mulai menanam bibit, panen hingga pemasarannya,” tuturnya.
Adiwiyata SDN Arjosari 1 sendiri dimulai dari tahun 2015 silam. Di tahun tersebut sekolah ini meraih adiwiyata tingkat Kota. Dilanjutkan tahun 2016 Adiwiyata Provinsi dan Tahun 2017 meraih Adiwiyata Nasional. Tahun 2022 ini SDN Arjosari 1 berupaya untuk mencapai Adiwiyata Mandiri. “Program budidaya sayur ini merupakan salah satu inovasi kami untuk mendukung ke arah Adiwiyata Mandiri. Kami bekerjasama dengan BPDASHL Brantas Sampean,” terangnya.
Selain sayuran, SDN Arjosari 1 juga memiliki beberapa tanaman jenis buah. Seperti Stroberi, Belimbing Manis, Mangga, Nangka, Jambu Dersono dan lain-lain. Semua tumbuh subur di lingkungan sekolah. Hasil panen dari buah-buahan tersebut tidak dijual. Tetapi dibagikan secara gratis.
Guru-guru SDN Arjosari 1 juga menghasilkan produk inovasi bernama Mislia. Produk ini adalah olahan lidah buaya sebagai produk minuman yang segar dan sehat. Tentu saja produk dari tanaman yang dikembangkan sekolah.
Koordinator Pokja Tanaman Novi Qurratu A’yunin, mengatakan SDN Arjosari pernah juara dalam lomba gizi. Dalam lomba itu siswa membuat bekal makanan sehat. Tanaman sayur dan buah yang ada pekarangan sekolah memberi motivasi tersendiri untuk siswa berkreasi.
Mereka memunculkan ide untuk membuat aneka makanan berbahan dasar sayuran. Seperti keripik bayam dan lain-lain. “inovasi-inovasi itu yang kami inginkan keluar dari anak anak. Sehingga tidak hanya akademik. Tapi anak juga punya dasar keterampilan,” terangnya.
Sementara itu, M. Wisnuwardana, salah satu siswa mengatakan budidaya sayuran di sekolah membuatnya mengerti akan pentingnya makanan sehat. Terutama sayuran yang mengandung banyak serat. “Manfaatnya banyak, bikin kita sehat, pencernaan lancar dan baik untuk pertumbuhan,” katanya kepada Malang Posco Media. (imm)