MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Semarak perayaan Hari Raya Nyepi tahun 2023, terasa di wilayah Kabupaten Malang. Tampak ratusan peserta dan 11 Ogoh-ogoh menjulang memadati Lapangan Desa Wonokerso Kecamatan Pakisaji, Selasa (21/3) pagi.
Ketua Majelis Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Malang Sutomo Adi Wijoyo, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan ini dalam menyambut Hari Raya Nyepi. Ogoh-ogoh sendiri disampaikannya bahwa ini adalah perwujudan, dari hal-hal yang buruk namun tidak terlihat dengan mata telanjang.
“Jadi ini (Ogoh-ogoh) hanya perwujudan dari Buta Kala. Hal-hal buruk yang tidak terlihat oleh mata atau yang disebut Buta Kala, kami wujudkan sedemikian rupa. Dan mereka ini tidak kami musuhi, melainkan oleh umat Hindu dihormati. Termasuk dengan diupacarakan seperti saat ini,” jelasnya.
Menurutnya, istilah Tawur Agung atau Tawur Kesanga ini merupakan upacara besar, atau upacara di mongso (waktu) ke sembilan (ke sanga/kesanga). Hal ini untuk menyucikan atau menyempurnakan buta kala yang diwujudkan dalam Ogoh-ogoh, dengan cara dibakar.
“Jadi ini untuk menyempurnakan wujud dari Buta Kala ini. Penghormatan ini untuk memberikan perawatan dan perhatian, untuk menyenangkan. Sehingga, nanti tidak mengganggu kami manusia saat waktunya Nyepi,” lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengatakan, bahwa di Kabupaten Malang sangat beragam dalam hal agama dan keyakinan dari masyarakatnya. Termasuk banyaknya umat Hindu, khususnya di wilayah Kecamatan Pakisaji yang cukup banyak.
“Kami berharap ke depan ada kolaborasi terkait, perayaan ini. Sehingga di sini ada multiple effect, baik dari segi religi atau keagamaan, kemudian ekonomi hingga pariwisata,” jelasnya.
Ke depan, Didik mengatakan bisa saja ada sebuah susunan manajemen terkait pelaksanaan agenda Tawur Agung atau Tawur Kesanga. Karena selain faktor tadi, juga akan muncul toleransi dalam beragama.
“Kita lihat bersama, tidak hanyak umat Hindu. Bahkan di depan ada dari Banser dan Pecalang. Selain itu, yang menonton kan juga banyak dari yang bukan dari umat Hindu. Ini bisa saling memberikan support (dukungan),” tandasnya. (rex/jon)