spot_img
Monday, October 21, 2024
spot_img

UMKM Fest

Seblak Instan dengan Bumbu Otentik Asli Bandung

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Seblak menjadi salah satu makanan khas Bandung yang banyak digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Berbahan dasar kerupuk dengan berbagai topping pelengkap mulai dari sosis, bakso, dumpling, sayuran, mie dan masih banyak lagi. D34 Seblak Malang salah satu produksi seblak kekinian.

- Advertisement -

“Memuaskan para pelanggan, kami hadirkan juga seblak instan dan frozen yang bisa dibawa kemana-mana dan dinikmati kapan saja. Jadi tidak harus datang ke outlet kami, sudah bisa menikmati hidangan seblak dengan berbagai toping yang sudah disediakan,” ungkap owner D34 Seblak Malang, Pindriawati kepada Malang Posco Media, Minggu (26/3) kemarin.

Dilanjutkannya, seblak yang diproduksinya berbeda dengan seblak-seblak pada umumnya. Selain bisa dinikmati dimana saja dan kapan saja, kelebihan yang ditawarkan terletak pada bumbunya.

“Kami masih menggunakan bumbu yang otentik, resep asli dari Bandung. Karena seblak ini kan makanan khas sana. Jadi bumbu-bumbu yang kami gunakan juga asli bumbu dari Bandung,” jelasnya.

Selain seblak instan dan seblak frozen, Ia juga turut menyediakan seblak siap saji dengan berbagai toping lengkap. Bisa dipesan melalui marketplace seperti Shopee Food, Go Food maupun Grab Food, atau melalui media sosial seperti Instagram dan Whatsapp.

“Ada juga outlet offlinenya bagi penikmat seblak yang ingin dibuatkan secara langsung. Lokasinya ada di Jalan Klayatan Nomor 1, Bandungrejosari, Sukun, Kota Malang. Atau bisa juga pesan lewat marketplace,” ujarnya.

Usaha seblak ini sudah ditekuninya sejak tahun 2016 lalu, namun untuk seblak instan baru ditekuni olehnya sejak tahun 2021. Harganya cukup murah, untuk seblak siap saji dibanderol dengan harga mulai dari Rp 8 ribu, dan paling mahal di harga Rp 16 ribu, tergantung dengan toping yang digunakan. Sedangkan untuk seblak instan di bandrol dengan harga Rp 13 ribu dan seblak frozen dibanderol dengan harga Rp 12 ribu.

“Pasaran produk kami kebanyakan adalah pelajar dan mahasiswa. Setiap harinya bisa sampai 100 porsi jika di hari-hari biasa, ini di bulan Ramadan mulai menurun. Sekitar 50 porsi habis untuk satu hari,” paparnya.

Hasil penjualan seblak itu, ia mampu mengantongi omset mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 20 juta setiap bulannya. Saat ini, ia sedang mencoba memperluas pasar untuk seblak instan dengan merangkul beberapa reseller.

“Sementara ini kami fokus untuk memperluas jangkauan pasar dari seblak instan. karena memang produk baru, yang dirilis 3 bulan yang lalu,” tandasnya.(adm/aim)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img