spot_img
Monday, June 16, 2025
spot_img

Sebulan Penuh Kramikus Pamer Karya di KWB, Dari Pemula Sampai Maestro Mejeng Bareng

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Puluhan karya dari para kramikus berbagai daerah pamer karya di Studio MataHati Ceramic, Jalan Wastu Asri, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Mereka mulai dari seniman keramik pemula hingga maestro membaur dan mejeng bareng dalam pameran keramik bertajuk ‘Genggaman’ selama sebulan penuh, mulai 14 Juni – 14 Juli 2025.

Menariknya, pada pameran tersebut menghadirkan puluhan karya seni dari 17 kramikus yang berasal dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Solo, Bali, Surabaya, Malang, Kota Batu, Nganjuk, Kediri, hingga Papua. Selain itu juga melibatkan sejumlah akademisi dan mahasiswa dari berbagai kampus seperti) UM, UMM, Unesa, ISI Yogyakarta, UNS, Alumni SMKN 5 Malang dan masih banyak lagi.

Praktisi seni sekaligus Dosen UM, Prof. Dr. Ponimin menyampaikan bahwa seni keramik memiliki akar panjang dalam sejarah budaya Indonesia. Bahkan diungkapnya bahwa keramik bukanlah sekadar produk terapan, tetapi juga sarana untuk menyampaikan ekspresi personal seniman.

“Sejak masa prasejarah, kita mengenal terakota atau gerabah. Kini, keramik menjadi media ekspresi yang selaras dengan perkembangan seni rupa kontemporer. Lebih dari itu keramik menjadi kearifan lokal yang tetap bertahan di tengah arus digitalisasi dam tanah liat mampu menghubungkan elemen-elemen dasar kehidupan,” ujar Ponimin.

Lebih lanjut, diungkapnya bahwa tanah, air, api, dan udara. Inilah esensi manusia. Di tengah riuh teknologi, manusia perlu ruang yang membumi dan keramik bisa menjadi jembatannya dan harus terus digaungkan.

Ketua pelaksana pameran dari UM, Najib Dwiki menjelaskan bahwa pameran Genggaman merupakan simbol persatuan dan kekuatan kebersamaan. Selain itu Genggaman menggambarkan proses kreatif sekaligus filosofi di balik acara.

“Dari aktivitas menggenggam tanah lalu merasakannya dan membentuknya. Dari situ, muncul kekuatan kolektif. Kemudian melalui genggaman kami ingin memperkuat jaringan seniman lokal, agar dari kelompok kecil bisa lahir gerakan besar yang mampu menggebrak seni dunia,” terangnya.

Melalui pameran ini ia berharap dapat membuka mata masyarakat luas tentang kompleksitas proses pembuatan keramik dan pentingnya mendukung pelaku seni di bidang ini. Hal tersebut bisa berlangsung secara berkelanjutan dengan adanya dukungan kebijakan dari pemerintah agar para seniman bisa mendapat ruang lebih dalam memamerkan karyanya.

Disampaikan jika pameran ini merupakan kolaborasi antara Studio MataHati dengan mahasiswa praktikum Ilmu Komunikasi Public Relation dari UMM. Artinya bahwa acara ini bermula dari ide sederhana untuk memberikan ruang apresiasi kepada karya mahasiswa yang kemudian berkembang menjadi agenda berskala besar.

Sementara itu owner Studi Matahati Ceramic, Muchlis Arif menjelaskan tujuan utama dari pameran ini adalah menjembatani sekaligus menandai semangat kolaborasi lintas generasi, kampus dan komunitas, serta mengajak masyarakat untuk lebih memahami keramik bukan hanya sebagai benda pakai, namun juga medium ekspresi dan refleksi budaya.

“Saya ingin mempertemukan yang muda dan yang senior dalam ruang kolaboratif. Mereka berdialog, berdiskusi, hingga terjadi genggaman terbentuk ikatan seni yang hidup. Pameran kali ini tak sekadar memajang karya, namun menyatukan tangan-tangan kreatif dari berbagai penjuru, membentuk simpul budaya yang kuat. Di tengah era serba digital,” tandas dosen seni rupa Unesa tersebut.

Yang menarik ada karya spesial dari seniman Hungaria, Will Rose Reel, yang sengaja diberikan oleh Museum Keramik Taiwan kepada Muchlis Arif dari sebagai bentuk pengakuan internasional terhadap potensi eksplorasi keramik, dan dedikasi Studio MataHati Ceramic. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img