Friday, October 10, 2025
spot_img

Sedekah Dikontenkan di Media Sosial Dapat Pahalakah?

Berita Lainnya

Berita Terbaru

TANYA: Salam, mohon pencerahannya Gus. Pernah suatu kali, saya membantu orang di jalan dengan spontan. Tapi kemudian ada rasa ingin mengabadikannya. “Biar orang lain ikut terinspirasi.” Begitu alasan yang saya cari-cari. Tapi di hati kecil saya tahu, ada rasa ingin dilihat. Dan ternyata sekarang banyak konten-konten yang menampilkan aksi sedekah. Lalu saya bertanya-tanya, apakah sedekah yang terekam kamera itu masih bernilai ibadah? Atau justru kehilangan makna ketika niatnya bercampur dengan kebutuhan likes dan pujian?

Gheva +62822-2444-xxxx

-Advertisement- HUT

JAWAB: Wa’alaikumussalam. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 271:
“Dan jika kamu menyembunyikannya (sedekah itu) dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu.”


HUT

Ayat ini mengajarkan betapa pentingnya merahasiakan sedekah, karena sedekah yang tersembunyi lebih mulia dan lebih jauh dari sifat riya’ atau pamer. Sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi menunjukkan ketulusan hati yang ingin mendapatkan ridha Allah semata, bukan pujian manusia.

Keutamaan Shadaqah Sembunyi-sembunyi

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW, ada golongan orang yang akan mendapat naungan Allah di hari kiamat. Salah satunya adalah orang yang bersedekah hingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan tangan kanannya. Ini menunjukkan betapa besar nilai keikhlasan dan rahasia dalam bersedekah. Allah menghargai amalan yang dilakukan tanpa pamer dan tanpa diketahui orang lain.

Keutamaan lain dari shadaqah sembunyi-sembunyi adalah menjaga harga diri penerima sedekah. Dengan tidak menampakkan, penerima sedekah tidak merasa malu atau terhina. Ini adalah wujud penghormatan dan menjaga kehormatan antara yang memberi dan yang menerima.

Selain itu, sedekah sembunyi menyucikan hati dari ujub dan riya’, menghapus dosa, dan mendatangkan keberkahan dalam hidup. Melatih diri beramal tanpa mengharapkan penghargaan atau pujian dunia, adalah cara mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh keikhlasan.

Sedekah Terang-terangan dengan Kemanfaatan yang Lebih Besar

Namun, dalam beberapa kondisi, menampakkan sedekah bukanlah hal yang tercela. Jika ada maslahat yang lebih besar seperti menginspirasi orang lain untuk mencontoh kebaikan, maka menunjukkan sedekah dapat menjadi amalan yang utama pula.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa sedekah sunah yang disembunyikan pahalanya 70 kali lipat lebih baik daripada yang terang-terangan. Namun sedekah wajib (zakat) yang ditampakkan lebih utama dan pahalanya 25 kali lipat dari yang disembunyikan. Ini karena zakat adalah kewajiban umat, dan penampakkannya bisa menjadi penguat kepatuhan sekaligus motivasi bagi masyarakat.

Dalam hal ini, menampilkan sedekah secara terbuka yang dikelola dengan niat ikhlas dan tidak riya, dapat membentuk budaya kebaikan yang meluas dan memperkuat solidaritas sosial. konten kreator yang mengambil topik sedekah berdampak tentu lebih baik daripada konten kreator yang hanya membuang-buang harta tanpa ada dampak bagi masyarakat miskin.

Perumpamaan Tangan Kanan dan Tangan Kiri

Rasulullah SAW mengibaratkan sedekah yang dirahasiakan dengan tangan kanan yang memberi tanpa diketahui tangan kiri. Ini menunjukkan usaha keras untuk merahasiakan amal, agar tidak ada yang tahu kecuali Allah.

Para ulama menjelaskan bahwa seandainya tangan kiri bisa “mengetahui” pemberian tangan kanan, maka itu berarti rahasia sedekah gagal dijaga. Dengan kata lain, sedekah yang baik adalah yang sungguh-sungguh disembunyikan agar jauh dari riya’. Saat menampakkan aksi sedekah itu tinggal kita lihat mampu atau tidak kita menekan keinginan pamer dan keterkenalan, dan lebih mengedepankan keinginan syiar berdampak? Inilah inti dari dawuh Rasulullah itu.

Menemukan Keseimbangan

Kunci utama dalam bersedekah adalah ikhlas dan menjaga niat. Baik sedekah sembunyi-sembunyi maupun yang terang-terangan, semuanya dilakukan demi mendapatkan ridha dan pahala dari Allah.

Dalam setiap keadaan, perlu mempertimbangkan maslahat dan dampak sosial. Jika menampilkan sedekah dapat menggerakkan kebaikan bagi banyak orang tanpa pamer, maka itu menjadi pilihan yang baik. Sebaliknya, jika merahasiakan sedekah agar lebih menjaga keikhlasan dan kehormatan penerima, maka itulah yang sebaiknya dilakukan.

Dengan memahami makna sedekah secara mendalam, kita dapat memilih dan memilah sesuai niatan kita. Bila ternyata aksi kita mampu memotivasi orang lain untuk melakukan aksi serupa dan lebih memberikan dampak kepada masyarakat miskin maka tentu itu menjadi hal yang baik dan utama. Intinya bagaimana dalam setiap ibadah kita mampu menjalankan amalan dengan terbaik, menjaga hati tetap bersih, dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebab sesungguhnya amalan yang paling dicintai adalah yang dilakukan dengan tulus. (*)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img