MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Dalam waktu dekat, Pemkota Malang akan segera membongkar tembok pagar Alun-Alun Tugu. Harapannya, setelah pagar dibongkar akan lebih leluasa pandangan ke dalam taman Tugu. Meskipun hal ini mengundang banyak protes dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan anggota DPRD Kota Malang.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir Diah Ayu Kusuma Dewi MT menjelaskan, timnya sudah melakukan pengukuran di dalam taman Alun-alun Tugu, Selasa (5/7) kemarin.
“Tadi siang (kemarin, red) kami mengukur panjang dari pagar dan lebar pedestrian di dalam Alun-alun Tugu,” papar Diah saat dikonfirmasi.
Diah menjelaskan, pihahknya akan melakukan pelebaran jalur pedestrian yang akan dilakukan dalam revitalisasi taman Alun-alun Tugu Malang tahun ini. Pelebaran pedestrian akan dilakukan usai pembongkaran pagar tembok selesai dilakukan. Hal ini akan menambah luasan dan memberi lebih banyak ruang bagi pengunjung taman untuk menikmati keindahan taman Alun-alun Tugu.
“Sesuai DED pagar akan dibongkar dan ada penambahan fasilitas pedestrian di dalamnya. Kita lebarkan nanti di sana,” tegas Diah.
Pedestrian jalan yang mengelilingi Alun-alun Tugu tersebut akan dilebarkan menjadi 4,5 meter dari semula yang hanya 2,3 meter.Di dalam DED tersebut, nantinya akan dilengkapi dengan jogging track, taman kota, hingga bangku dan lampu taman.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Malang, Wahyu Setianto menyampaikan, bahwa proses penggarapan Alun-alun Tugu ini akan dilaksanakan saat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) nanti. Anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan Alun-Alun Tugu ini sekitar Rp 3,6 miliar.
Proses pengerjaan akan dilakukan dua tahap, pertama ialah pembongkaran pagar di Alun-alun Tugu yang dimulai setelah PAK 2022. Tahap kedua dilakukan di awal 2023 yang dilanjutkan dengan pembangunan jogging track, penataan lampu taman hingga kursi taman.
“Setelah PAK ini mungkin Agustus. Dan untuk tahap pertama pembongkaran pagar dan pelebaran pedestrian, kami anggarkan sekitar Rp 1,5 miliar,” pungkas mantan Kasatpol PP Kota Malang ini. (ica/aim)
