Segera Memiliki Malang Migran Center

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Malang – Kabupaten Malang akan segera memiliki Migran Center. Rencananya, Migran Cente tersebut ditempatkan di LTSA Disnaker Kabupaten Malang. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Malang Hj Lathifah Shohib usai menerima kunjungan dari Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko  PM Leontinus Alpha Edison di Pringgitan Pendopo Agung, Rabu (20/8) kemarin. 

“Tadi sudah didengarkan bersama-sama, bahwa Kabupaten Malang akan  segera memiliki Migran Center. Ini dibentuk oleh Kemenko PM.  Bahkan sudah ada namanya, yaitu Malang Migran Center (MMC). Bapak Deputi datang ke sini untuk melakukan pembahasan lebih lanjut terkait rencana pembentukan, sekaligus meninjau lokasi LTSA  (Lembaga Terpadu Satu Atap) sebagai tempat MMC,’’ kata Lathifah.

Wanita yang akrab disapa Bu Nyai ini mengatakan, Kabupaten Malang dipilih Kemenko PM untuk membentuk  MMC lantaran  jumlah pekerja migran  sangat banyak. Secara nasional dikatakan Bu Nyai Kabupaten Malang menduduki peringkat ke 7. Sedangkan Jawa Timur Kabupaten Malang menduduki peringkat ke 4 pengirim Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Jadi sesuatu kehormatan yang luar biasa bagi Pemkab Malang ditunjuk sebagai pilot project untuk pengembangan migran centre di Indonesia,’’ kata potisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Seiring dengan itu, Pemerintah Kabupaten Malang pun telah merapatkan barisan. “Makanya hari ini, bersama bapak Deputi akan berkunjung ke sana (LTSA), untuk melihat kesiapan dan penyempurnaan yang kurang-kurang kami lengkapi, sesuai dengan juknisnya,’’ tambah Bu Nyai.

Disinggung  tentang fasilitas,  wanita berjilbab inipun mengatakan banyak. Salah satunya terkait layanan informasi terpadu. Yang mana menurut Bu Nyai saat warga akan menjadi PMI, mereka tidak hanya mendapatkan informasi yang sedikit. Mereka bisa datang langsung ke MMC dan akan mendapatkan penjelasan dari petugas  secara gamblang.

“Selain itu juga akan ada layannan kesehatan. Ini juga penting, karena warga yang akan berangkat wajib melakukan pemeriksaan kesehatan,’’ ungkapnya.

Begitu juga dengan layanan BPJS ketenaga kerjaan. Selain itu juga ada layanan pendampingan untuk keluarga yang ditinggalkan. Lathifah menyebutkan, bahwa tidak sedikit PMI membanting tulang, namun hasil kerjanya dihabiskan oleh keluarganya. Sehingga peningkatan kesejahteraan tidak bisa terwujud.

“Prinsipnya MMC ini mencakup semuanya terkait PMI. Sekaligus dengan MMC ini juga meminimalisir pengiriman PMI ilegal,’’ ujarnya.

Di tempat yang sama Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko  PM Leontinus Alpha Edison mengatakan pembentukan MMC ini bertujuan memberikan kemudahan pagi PMI. Bahkan untuk membentuk lembaga ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan banyak pihak. “Mulai dari akademisi, LPK, Asosiasi PJTKI dan lainnya,’’ ucapnya.

Leon mengatakan pembentukan MMC bukan hal yang sulit, lantaran untuk tempat sudah ada. Hanya saja, dia mengatakan program ini dapat berjalan, jika semuanya memiliki komitmen yang sama.

Disinggung kapan MMC terbentuk? Leon mengatakan secepatnya. Setelah dia melakukan audiensi dan meninjau lokasi,  yakin 1-2 bulan ke depan dapat terbentuk. (ira/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img