Dinkes Usulkan 1.500 Dosis Vaksin
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kasus campak yang menyerang banyak anak-anak tak boleh disepelekan. Harus menjadi perhatian serius semua pihak. Sebab sampai saat ini terjadi peningkatan kasusnya di Kota Malang. Apalagi awalnya hanya 9 kasus, kini sudah membengkak menjadi 27 kasus. Penyebarannya pun merata di lima kecamatan, mulai Kedungkandang, Sukun, Klojen, Blimbing dan Lowokwaru.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif bahkan menyebut, jumlah kasusnya melonjak cukup signifikan. Penyebarannya pun saat ini sudah mulai merata ke semua wilayah di Kota Malang. “Kasus campak per kemarin (21/9), ada 27 kasus, sehingga ada tambahan 18 kasus lagi. Awalnya kan di Kelurahan Kotalama, Kelurahan Bumiayu, Kelurahan Arjowinangun, atau di Kecamatan Kedungkandang saja. Sekarang di empat kecamatan sudah ada. Jadi ini sudah di lima kecamatan,” ungkap Husnul kepada Malang Posco Media, Senin (22/9).
Disampaikan Husnul, penyebaran penyakit campak ini berdasarkan hasil pemeriksaan serta tracing atau penelusuran yang dilakukan oleh pihaknya selama beberapa waktu terakhir. Jumlah suspek campak juga bertambah, dari sebelumnya 146 suspek menjadi 176 suspek.
Disampaikan Husnul, untuk penanganan kasus campak tersebut, pihaknya sudah mengajukan pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi massal/ serentak di wilayah sekitar tersebut. “Kami sudah mengajukan ORI, yaitu imunisasi serentak untuk anak sampai 7 tahun tanpa memandang status imunisasi selama ini,” beber Husnul.
Pelaksanaan imunisasi massal itu diajukan oleh Husnul ke Provinsi Jawa Timur dengan lokasinya yaitu di Kelurahan Kotalama terlebih dahulu pada November mendatang. Untuk imunisasi massal tersebut, pihaknya mengusulkan sebanyak 1.500 dosis vaksin.
Kendati begitu, kepastian pelaksanaan imunisasi itu masih menunggu informasi lebih lanjut dari Provinsi Jawa Timur. Mengingat masih banyak daerah lain yang memiliki jumlah kasus campak yang jauh lebih besar. “Kami kan hanya 27 kasus, sedangkan daerah lain ada yang 3.000 kasus, 1.000 kasus, 500 kasus. Jadi untuk ORI sementara menunggu ketersediaan vaksin. (Diusulkan) ORI sekitar 1.500 dosis di Kotalama karena (yang divaksin) sampai usia 7 tahun,” tutur dia.
Untuk saat ini Dinas Kesehatan meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Terutama di wilayah yang cukup banyak terdeteksi kasus campak, seperti di wilayah Kedungkandang. Kemudian, saat ini juga tengah digencarkan Imunisasi Kejar atau pemberian vaksin kepada masyarakat yang belum lengkap imunisasinya. Tidak hanya campak, tapi sekaligus imunisasi lengkap lainnya melalui kader kesehatan.
“Selain itu, sebagai langkah antisipasi dan pencegahan, kami meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat luas terkait penyakit campak. Yaitu melalui kader kesehatan yang ada di seluruh wilayah di Kota Malang,” tegas dia.
Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Kota Malang Ginanjar Yoni Wardoyo juga telah meminta agar Dinas Kesehatan Kota Malang melakukan sejumlah langkah mitigasi untuk sementara waktu ini. Selain sosialisasi dan edukasi, juga supaya bersinergi dengan elemen lain. “Tingkatkan frekuensi penyuluhan, sosialisasi terkait hidup sehat kepada warga Kota Malang. Intensifkan peran kader posyandu dalam sanitasi lingkungan sehat dan sinergikan langkah strategis preventif dengan bersinergi bersama elemen lain. Seperti tokoh masyarakat dan lembaga lain terkait,” pungkasnya.(ian/lim)