.
Saturday, December 14, 2024

Perjuangan Sineas Muda Tetap Berkarya

Sejak SMA Bikin Film Bernilai Filosofi, Juara  Jadi Penyemangat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Tantangan terbesar seniman adalah konsistensi. Sineas muda berusaha menghadapinya. Apalagi sebuah karya, biasanya baru akan dikenal setelah beberapa karya lainnya lahir. Itu  yang dipedomani  Rachmad Samudera  hingga menyabet Juara I Lomba Film Pendek Peringatan HUT ke-109 Kota Malang, tahun 2023 ini.

Rachmad  memulai langkahnya sebagai seniman film sejak duduk di bangku kelas XI SMA. Kala itu, alumnus SMAN 1 Purwosari ini ingin mendapatkan sertifikat prestasi.

“Saya dan beberapa teman ingin sekali dapat sertifikat juara lomba. Kemudian ada Lomba Festival Film Pendek tingkat Jawa-Bali. Saat itu kemudian kami melahirkan satu rumah produksi film pendek, yang diberi nama SPRD,” ceritanya.

Pemuda 21 tahun yang kini kuliah di Universitas Brawijaya (UB) Malang itu mengatakan  berkarya memang tidaklah mudah. Saat duduk di bangku SMA, ia dan teman-temannya fokus membuat karya film pendek bertemakan edukasi.

Hingga akhirnya SPRD Production besutan Rachmad dan teman-temannya berhasil melahirkan karya perdana. Karya pertamanya diberi judul Urip itu Urup.

“Konsep film ini tentang seorang siswa yang membutuhkan support system di hidupnya untuk menghadapi semua masalah. Kemudian hadirlah sesosok support system, yang bisa membuat pemeran utama ini  menjadi seorang yang lebih baik,” jelas Rachmad.

Di balik cerita itu ia mengatakan Urip itu Urup, memiliki makna yang cukup dalam. Dia  mengambil judul itu karena ada filosofi kuat yang ingin disampaikan.

“Hidup itu saling menghidupi satu dengan lainnya. Sehingga setiap manusia membutuhkan kehidupan lain untuk membantu kehidupan dirinya sendiri,” katanya.

Hebatnya berbagai film pendek yang ia produksi hanya dikerjakan oleh lima sampai tujuh orang saja. Sudah terbagi menjadi beberapa peran. Mulai dari produsen film, penulis naskah hingga kameramen dan editor.

Di bawah koordinasi  Rachmad, mereka terus berkarya hingga dua kali mendapatkan predikat dalam lomba Film Pendek tingkat Jawa-Bali, yang diselenggarakan oleh SMAN 2 Purwokerto di tahun 2018 dan 2019.

“Lomba ini sifatnya umum, dan diikuti oleh berbagai macam kalangan. Bahkan kami bersaing dengan peserta dari tingkat universitas. Namun kami sangat bersyukur bahwa karya kami dapat dipilih sebagai pemenang dengan Juara 2 tahun 2018 dan Juara 1 di tahun 2019,” lanjut Rachmad.

Perjalanan pembuatan film pendek SPRD Production, sedikit terkendala saat lulus dari bangku SMA.  Mereka memilih jalannya masing-masing,  kuliah di kampus yang berbeda.

Tantangan konsistensi menerpa Rachmad dan teman-temannya. Karya-karyanya tidak boleh terbengkalai, bekal juara juga tidak boleh membuat  terbuai. Satu hal yang dipedomani, tetap harus berkarya, menciptakan kesempatan dalam kesempitan dan tantangan.

Pemantik semangat mereka kembali ke jalur produksi film. Salah satunya ketika Wali Kota Malang Drs H Sutiaji membuka lomba film pendek di perayaan HUT ke 109 Kota Malang.

Melihat adanya peluang, membuat Rachmad kembali menggerakkan roda produksi film pendeknya. Mengumpulkan beberapa temannya yang bisa. Untuk kembali berkarya, serta mengambil peran kembali sebagai produser.

Saat itu, Rachmad berhasil menggandeng empat orang temannya. Yakni Ivandra Mahasiswa FMIPA UM sebagai sutradara, Putri Savitri Mahasiswa FIB UB sebagai penulis naskah, ada Idris Mahasiswa FS UM sebagai videografer dan Adil Mahasiswa Psikologi UIN sebagai DOP dan editor.

Kelima pemuda ini kemudian berusaha menggodok, sebuah tema bertajuk ‘Mandiri Tangguh dan Berkelanjutan’. Terlintas di benak Rachmad dan temannya untuk mengemas tema ini dengan membawa hal itu ke dunia UMKM bangkit setelah pandemi.

“Kemudian tercetus ide  dibalut dengan genre romance-comedy. Karena ada relevansi dengan tema lomba yang agak kurang, akhirnya kami melakukan brainstorming, dan menginterpretasikan tema dari penyelenggara, menjadi sebuah romance-comedi,” lanjut Rachmad.

Dalam film pendek hasil karyanya, merepresentasi pemeran utama bernama Rama. Dalam kehidupan sehari-hari ditemani figur perempuan yang selalu bersamanya, dengan tembok besar pemisah mereka. Yakni perbedaan keyakinan.

Dalam film tersebut, kemudian ada saat mereka harus berpisah. Namun  sedih hatinya tak menghentikan langkahnya. Hingga impiannya, menduduki jabatan wali kota terwujud dengan sempurna.

“Proses pembuatan sendiri, mulai brainstorming naskah, penulisan naskah, casting hingga editing, totalnya kurang lebih selama dua pekan. Alhamdulillah lancar, semua tim kompak. Sempat ada kendala, saat proses editing, ternyata ada bagian yang tidak terekam suaranya. Alhamdulillah bisa tertolong, saat ada file dari kamera lain yang merekam suara saat syuting adegan,” kenang pemuda kelahiran Pasuruan tahun 2002 lalu.

Sebuah kebanggan saat nama Rachmad bersama SPRD Production, disebut sebagai Juara Pertama Lomba Film Pendek HUT ke 109 Kota Malang 2023. Kebahagiaan tiada tara, meskipun harus dengan segala tantangannya, mereka kembali berkumpul dan berkarya, masih bisa mendapatkan juara.

“Saat proses pembuatan film itu, saya pagi kuliah hingga siang atau sore. Kemudian saya juga magang dan part-time di Radio Kosmonita sebagai penyiar. Baru malam harinya bisa ikut berkarya. Apabila butuh waktu selain malam, saya menggunakan waktu saat akhir pekan di mana perkuliahan libur,” bebernya.

Kini predikat juara terbaru yang berhasil ia dapatkan, bersama dengan teman-temannya menjadi motivasi baru untuk tetap berkarya. Konsisten melahirkan karya inspiratif, serta dapat memberikan hiburan layaknya fungsi film, namun tetap kaya makna dan nilai.

“Saat ini, kami sudah menghasilkan 12 produk film pendek. Harapan dan targetnya SPRD Production, tetap berkarya. Meskipun sudah sibuk, beda kampus tetap bisa berkumpul dan berkarya bersama. Bisa menjadi inspirasi buat sineas-sineas muda lainnya, untuk tetap berkarya film pendek,” pungkasnya. (rex/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img