MALANG POSCO MEDIA – Kota Malang kembali menegaskan eksistensinya sebagai salah satu kota fesyen terdepan di Indonesia. Berbagai event fesyen digelar silih berganti, memperkuat identitas kota ini sebagai pusat tren dan gaya. Terbaru, Jumat (8/8) sore kemarin, Hotel Tugu Malang menjadi saksi kemegahan peragaan busana bertajuk “Sejiwa Merajut Era”.
Lebih dari sekadar pertunjukan busana, acara ini mengusung misi pelestarian budaya, khususnya kebaya, dalam balutan akulturasi gaya modern yang menawan. Sebanyak 17 koleksi busana ditampilkan, seluruhnya merupakan karya desainer asal Malang, Rezawu.
Peragaan yang berlangsung di SaigonSan Garden, Hotel Tugu Malang ini, menjadi buah kolaborasi antara Hotel Tugu Malang, Sido Production, LT Pro Professional Make Up, dan Rezawu Atelier. Rezawu menyampaikan bahwa koleksi yang ia tampilkan bukanlah rilisan terbaru, melainkan karya-karya penuh makna yang menggabungkan warisan tradisional dengan sentuhan modern.
“Memang bukan koleksi terbaru saya, tetapi koleksi yang penuh makna,” ujar Reza.
Ia menjelaskan bahwa kebaya adalah busana yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga menyimpan unsur magis serta nilai historis dan simbol budaya Indonesia yang kuat.
“Koleksi saya ini koleksi lama tetap saya modif dengan konsep alkulturasi budaya dan alkulturasi era juga. Jadi ada era kebaya dipadukan dengan gaya busana yang modern. Ini cara saya sebagai desainer untuk terus mengangkat kebaya bisa masuk ke semua era semua kalangan termasuk muda-mudi,” tambah Reza.
Busana-busana yang ditampilkan tak hanya elegan, namun juga eksperimental. Beberapa koleksi hadir dengan nuansa “Western”, namun tetap menonjolkan identitas khas Nusantara melalui detail batik dan potongan kebaya.
Menurut Reza, Hari Kebaya Nasional yang baru diresmikan pada 2024 menjadi momen penting bagi para desainer untuk melahirkan inovasi dalam melestarikan wastra budaya Indonesia.
“Harapannya kami para desainer ataupun mereka pemerhati fashion bisa terus menggaungkan budaya kebaya. Ini penting karena identitas sebagai warga Indonesia salah satunya adalah berkebaya,” tegas Reza.
Acara ini turut dihadiri beragam kalangan, mulai dari istri pejabat daerah, komunitas pecinta kain, desainer muda dari kampus, hingga influencer dan selebgram. Semua hadir menyambut geliat kebangkitan budaya melalui fashion.
Owner Sido Production, Kiki Indah Permata, yang juga inisiator acara, menyebut gelaran ini sebagai bentuk bakti budaya dari dirinya sebagai pelaku usaha kreatif di Malang.
“Event ini kami persembahkan untuk tanah air. Apalagi sejak awal kami sangat concern dalam melestarikan budaya bangsa melalui traditional wedding,” tutur Kiki.
Sementara itu, Istri Wakil Wali Kota Malang, Saila El Azkiya, menyambut positif penyelenggaraan acara ini dan berharap agar budaya berkebaya terus dilestarikan dan dikembangkan lewat event-event kreatif lainnya.“Cara seperti ini dapat mendukung UMKM lokal, desainer, MUA, dan lainnya. Semoga acara ini bisa terus berlanjut. Dan budaya berkebaya semakin dibanggakan bahkan bagi semua kalangan dan semua penduduk di era apa pun,” pungkas Saila. (ica/aim)