MALANG POSCO MEDIA – SD Anak Saleh menggelar workshop guru menulis. Namanya Sekolah Anak Saleh (SAS) Menulis Mode In-On-In. Dilaksanakan pada Sabtu (20/8) lalu, di Aula SD Anak Saleh Jalan Arumba Lowokwaru. Materi workshop berarah pada : Strategi Penguatan Riset dan Publikasi Karya Ilmiah.
Hadir sebagai keynote speaker, Ketua Yayasan Pendidikan Anak Saleh, Prof. Dr. KH. Imron Arifin, M. Pd dan Direktur Pendidikan Anak Saleh, Ar Raisul Karama Arifin, S.Psi, M.Psi. Dan sebagai narasumber yakni Guru Besar FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) sekaligus Tim Pengembang Sekolah Anak Saleh, Prof. Dr. H. Ahmad Taufiq, S. Pd, M.Si.
Workshop kepenulisan ini dihadiri oleh 110 tenaga pendidik Sekolah Anak Saleh. Dari PAUD Terpadu, Taman Pengasuhan Anak (TPA), dan SD Anak Saleh. Acara diawali dengan penyampaian kata sambutan oleh Direktur Pendidikan Anak Saleh, Ar Raisul Karama Arifin, S. Psi, M. Psi.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. H. Ahmad Taufiq, S. Pd, M.Si juga memotivasi guru agar terus istiqomah dan meluangkan waktu untuk menulis. “Luangkan waktu untuk menulis, one day one sentence selama seminggu, sebulan, dicicil. Karena menulis bukan masalah bahasa tapi tentang kemauan dan kemampuan,” tuturnya.
Prof Taufiq juga memberikan ide tentang topik riset kepada guru. Salah satu ide riset karya ilmiah tersebut adalah Riset Kesulitan Penerapan Kurikulum Merdeka. Dia menyampaikan terkait kesalahan yang sering terjadi dalam melakukan riset.
“Untuk mencari ide riset diawali dengan membaca, selanjutnya mulai membaca rujukan untuk melakukan riset dan mulai menulis, bukan menulis dulu baru kemudian membaca rujukan,” katanya.
Direktur Pendidikan Anak Saleh, Ar Raisul Karama Arifin, S. Psi, M. Psi menjelaskan bahwa kegiatan workshop ini merupakan kali pertama bagi Sekolah Anak Saleh. L Tim Pengembang yang berasal dari pakar pendidikan atau Tim Research and Development (RnD) juga telah dibentuk pada tahun ajaran 2022 ini.
Rama, sapaan akrabnya, juga menjelaskan terkait tujuan dilaksanakannya SAS Menulis. “Tujuannya untuk membudayakan guru atau ustadz dan ustadzah dalam penulisan ilmiah, karena dalam penulisan ilmiah perlu pemikiran terstruktur dan rasa ingin tahu serta penyelesaian masalah yang ada di lapangan atau dalam praktik mengajar, sehingga nantinya karya tulis ilmiah ini akan menjadi evaluasi terhadap masalah di lapangan,” terangnya.
Rama menambahkan program ini nantinya berarah pada pembuatan jurnal khusus Sekolah Anak Saleh. Jurnal tersebut diharapkan dapat diisi oleh karya tulis ilmiah tenaga pendidik Sekolah Anak Saleh.
“Semoga setelah dilaksanakannya acara ini para guru dapat meningkatkan kemampuan menulis dengan baik, meningkatkan rasa ingin tahunya dan mampu berprestasi melalui karya tulis, dengan demikian kita berlomba-lomba untuk menuju yang lebih baik,” tandasnya. (sir/mg4/imm)