MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sekolah Sabilillah berkomitmen besar untuk melahirkan pemimpin peradaban dunia. Karenanya siswa Sekolah Sabilillah harus adaptif. Salah satunya mampu mengimbangi perkembangan teknologi digital. Tidak hanya melek teknologi tetapi juga berintegritas.
Karenanya, digitalisasi yang dikembangkan Sekolah Sabilillah bertujuan untuk mempersiapkan siswa menjadi personal digital yang cerdas, kreatif, dan berintegritas. Sehingga yang disiapkan tidak hanya sarana teknologinya, tetapi juga karakter yang kuat.

Hal itu disampaikan Kabag Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sabilillah Malang, Fatimatus Syifa, S.Pd., M.Pd. Dia mengatakan, digitalisasi sudah merambah ke semua aspek kehidupan. Bahkan siswa Sekolah Dasar sudah gandrung dengan dunia digital. Tak terkecuali siswa Sekolah Sabilillah yang akrab dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Baik di rumah maupun di sekolah.
“Maka yang menjadi perhatian utama kita adalah etika menggunakan teknologi itu sendiri. Guru-guru sudah kami bekali dengan penguatan melalui pelatihan bijak dengan teknologi, dengan harapan dapat ditularkan kepada peserta didik di kelas,” ujar Syifa, sapaan akrabnya.
Sekolah dan kelas digital berarah pada pengembangan literasi siswa. Kemampuan siswa dalam menggunakan teknologi digital semakin efektif dan bertanggung jawab.

Di sisi lain, kata dia, digitalisasi juga meningkatkan keterampilan abad 21. Melatih siswa semakin berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. “Keterampilan ini sangat dibutuhkan di era digital,” imbuhnya.
Dan yang pasti, kata Syifa, keterampilan digital untuk mempersiapkan siswa menghadapi masa depan. Terlebih mereka adalah calon pemimpin peradaban dunia. Tidak minder dan gaptek. Harus terampil dan adaptif terhadap perkembangan digital. “Semua upaya kita dalam mengemban kelas digital untuk menyiapkan ananda agar mampu menghadapi tantangan dan peluang di era digital yang terus berkembang,” tuturnya.
Saat ini seluruh kelas di Sekolah Sabilillah semuanya sudah dilengkapi dengan Interactive Flat Panel (IFP). Layar sentuh interaktif yang menggabungkan fungsi papan tulis digital, proyektor, dan televisi pintar dalam satu perangkat. Perangkat ini memungkinkan pengguna untuk menulis, menggambar, dan berinteraksi langsung dengan konten digital secara kolaboratif dan real-time.

Dengan perangkat ini Sekolah Sabilillah mengembangkan sistem Smart Classroom. Pertama kali yang dikembangkan sekolah di Kota Malang. Mulai TK Islam Sabilillah Malang 1, TK Islam Sabilillah Malang 2, SD Islam Sabilillah Malang 1, SD Islam Sabilillah Malang 2, SMP Islam Sabilillah Malang dan SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren.
Sarana ini tidak lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Serta membuat proses belajar di kelas lebih menarik dan efektif. Karenanya guru dituntut untuk lebih inovatif. Dalam hal ini mereka telah melalui beberapa tahap pelatihan.
Sekolah Sabilillah bekerjasama dengan Politeknik Negeri Malang (Polinema). Tujuannya untuk mengembangkan kompetensi dan keterampilan guru. Sehingga lebih kreatif dalam mengajar siswa untuk mengembangkan kreativitasnya melalui penggunaan teknologi digital.
Pelatihan telah digelar beberapa tahapan. Utamanya dalam pengembangan materi Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) ke dalam sistem pendidikan. Ini merupakan model pembelajaran yang menggabungkan kemampuan koding (pemrograman komputer) dan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) dalam proses belajar.
Tujuannya bukan hanya agar siswa mahir teknologi, melainkan mampu berpikir logis, sistematis, dan etis dalam menyelesaikan masalah. “Dengan mencapai tujuan tersebut, harapan kami dapat membantu siswa menjadi individu digital yang cerdas, kreatif, dan berintegritas, serta siap menghadapi tantangan di era digital,” pungkasnya. (imm/udi)









