MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemkab Malang menggelar rapat koordinasi (Rakor) merespon situasi kericuhan di sejumlah daerah. Pembahasannya termasuk terkait pembelajaran sekolah. Diimbau bagi guru dan orang tua agar mengawasi kegiatan anak didik.
Di sisi lain TNI – Polri meningkatkan penjagaan di sejumlah lokasi, termasuk di intansi pelayanan masyarakat maupun pemerintahan. Pemkab Malang juga menekankan bertugas menggunakan kendaraan pribadi.
“Teman-teman menggunakan kendaraan pribadi. Tapi kalau kendaraan seperti pengangkut sampah dan ambulan, tetap,” jelas Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Tomie Herawanto, ditemui setelah rakor di Ruang Anusapati Pendopo Agung, Malang, Minggu (31/8) malam.
Penggunaan kendaraan pribadi dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau kerusakan terhadap kendaraan dinas atau aset pemda.
“Semua aset pemerintah itu kan bersumber dari masyarakat. Kita bersama-sama menjaga,” kata Tomie. Untuk mengantisipasi kericuhan seperti yang terjadi di Kediri, Jatim, Pemkab Malang bersinergi dengan Forkopimda hingga pihak kecamatan terkait keamanan.
“Kami kuatkan PAM (pengamanan) dengan melibatkan TNI – Polri,” tambah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappenda) Kabupaten Malang, ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Malang Suwadji menyampaikan agar anak-anak tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan massa atau dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.
“Sehingga anak-anak harus konsentrasi pada pembelajaran dan istirahat. Peran guru dan orang tua untuk ikut mengawasi putra putrinya,” ujarnya.
Kendati demikian, proses belajar mengajar di sekolah Kabupaten Malang tetap masuk dan belum ada pembatasan. Pemkab Malang mengevaluasi selama seminggu kedepan. Sejauh ini pula, di Kabupaten Malang kondisinya masih landai, belum ada gejolak.
“Kebetulan di Kabupaten Malang masih kondusif dan untuk pelaksanaan pembelajaran tetap tatap muka, sambil dievaluasi setiap hari kondisinya,” tambah Suwadji.
Dandim 0818/Malang-Batu Letkol Inf Danu Prasetyo menegaskan, melihat situasi akhir-akhir ini pihaknya meningkatkan patroli. Pihaknya berkolaborasi dengan Polri untuk berpatroli setiap satu jam sekali di wilayah kerawanan.
“Pola perusakan dilaksanakan pada malam hari. Sehingga patroli kami lakukan pada malam hari, terutama di instansi-instansi, kantor-kantor kita lihat di wilayah tertentu sudah menjadi sasaran,” beber Danu, ditemui, Senin (1/9) kemarin.
Ia menjelaskan, patroli diprioritaskan memang perkantoran pemerintah mulai dari DPR, Pendopo dan instansi yang menyangkut pelayanan masyarakat seperti bank dan gudang Bulog. Hal ini pula untuk mengantisipasi kerusuhan atau penjarahan.
Setiap malamnya, dari Kodim 0818 yang berpatroli ada 30 personel atau satu pleton keliling. Dan disiagakan di setiap titik sekitar 10 personel.
“Sejauh ini hasil patroli aman-aman saja, karena kami juga sudah sosialisasi ke wilayah-wilayah agar tidak ikut kegiatan anarki,” tandas Danu. (den/jon)