M. Didik Subiyanto kembali mendapat kepercayaan masyarakat Kota Batu, khususnya di Dapil II Kecamatan Batu sebagai Anggota DPRD Kota Batu terpilih periode 2024-2029. Kepercayaan terhadap salah satu tokoh masyarakat Kota Batu yang akrab disapa Kaji Bianto ini tak lepas dari berbagai pokir atau aspirasi masyarakat yang telah ia realisasikan.
Terlebih secara individu ia juga kerap berbagi dan memberi bantuan secara berkelanjutan kepada ratusan para janda lansia, fakir miskin hingga anak yatim yang ada di Kota Batu.
“Alhamdulillah masyarakat di Dapil II kembali mempercayakan saya sebagai wakil rakyat. Atas kepercayaan tersebut saya akan terus berupaya mengakomodir aspirasi masyarakat untuk dapat direalisasikan oleh Pemkot Batu,” ujar Kaji Bianto kepada Malang Posco Media.
Selain mengakomodir aspirasi masyarakat, Anggota Komisi B DPRD Kota Batu ini juga akan fokus terhadap program sektor pertanian. Karena menurutnya sebagai daerah pertanian, Kota Batu harus mampu menjadi lumbung pangan bagi masyarakatnya sendiri.
“Ke depan kami akan fokus pada sektor ketahanan pangan. Menurut saya sebagai daerah pertanian, Kota Batu harus mampu menjadi lumbung pangan bagi masyarakatnya sendiri. Sehingga dibutuhkan intervensi program besar terhadap permasalahan pertanian,” bebernya.
Diungkap Kaji Bianto, bahwa beberapa masalah sektor pertanian adalah menyempitnya lahan hijau tiap tahun akibat banyaknya pembangunan, cuaca dan faktor utama yaitu rusaknya kondisi tanah akibat penggunaan pupuk kimia secara besar-besaran memperburuk kondisi lahan pertanian.
Untuk itu, lanjut dia, program besar tahapan pangan harus jadi prioritas. Selain sektor pendidikan, kesehatan, infrastuktur dan wisata. Sehingga ia berharap ada perhatian secara serius dan berkala dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu untuk menanggulangi dan memperbaiki permasalahan tersebut.
“Menurut saya, jauh lebih baik pemerintah melalui dinas terkait, segera mencari solusi bagaimana memulihkan keadaan lahan. Ini yang akan saya perjuangkan, daripada memberikan bantuan bibit, sarana prasarana produksi (saprodi) dan program pertanian organik dengan biaya miliaran tiap tahun tapi hasilnya tidak maksimal,” ungkapnya.
Terakhir, Kaji Bianto juga mendorong agar Peraturan Pemerintah khususnya Perda yang berpihak pada sektor pertanian segera dibuat. Hal itu penting dilakukan agar sektor pertanian tetap bisa bertahan dan Kota Batu menjadi daerah lumbung pangan bagi masyarakatnya.
“Misalnya di Perda tersebut nanti eksekutif wajib memberikan subsidi pada beberapa jenis pupuk yang dibutuhkan petani Kota Batu. Selain itu pemerintah wajib memberikan jaminan sosial, baik kesehatan dan ketenagakerjaan bagi buruh tani agar terjamin hidup ketika terjadi kecelakaan kerja hingga mendapat uang pensiun,” pungkasnya. (eri/jon)