.
Sunday, December 15, 2024

Selalu Bersatu, Doa Kenang Tragedi Kanjuruhan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Ribuan Aremania menggelorakan semangat melalui berbagai chant di depan Stadion Gajayana. Nyanyian penuh semangat dalam peringatan HUT Ke-36 Arema. Mereka juga ada doa bersama mengenang Tragedi Kanjuruhan dan corteo menuju ke Kayutangan Heritage dan Balai Kota Malang, Kamis (10/8) malam.

Ribuan Aremania berkumpul di Stadion Gajayana dalam rangka menyambut bertambahnya usia Singo Edan. Mereka datang dari berbagai penjuru Malang Raya dan luar daerah. Melebur dalam kehangatan dan semangat bersama.

Di sisi lain orang tua korban meninggal dari Tragedi Kanjuruhan Devi Athok, turut memberikan semangat dan mengenang Tragedi Kanjuruhan. Secara tegas ia mengingatkan jangan sampai Aremania terpecah belah, dengan alasan apapun.

Dua anak Devi Athok,  Natasya Debi Ramadhani, 16 tahun  dan Nayla Debi Anggraeni, 13 tahun meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan. Peristiwa masih membekas kuat di hati dan benak Devi. Sedih dan kekecewaan atas proses hukum yang berlaku, membuatnya bergelora saat menyampaikan orasi.

“Jangan pernah takut. Diintimidasi, diiming-imingi uang, sudah biasa. Arek Malang butuh keadilan. Jangan sampai terpecah belah, kita harus bersatu,” tegas Devi.

Usai Devi Athok, peserta yang hadir turut menyampaikan puisi. HUT Ke-36 Arema, adalah momen merenung, bersatu dan bangkit.

“Terima kasih Pak Midun, yang sudah membawa semangat Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan. Terima kasih seluruh supporter di Indonesia yang membantu perjalanan beliau,” ungkapnya.

Harapan besar dipanjatkan dalam peringatan HUT Ke-36 Arema yang jatuh Jumat, 11 Agustus 2023. Momen untuk merenung, berdoa dan bangkit, juga ikut didukung oleh Forkopimda Kota Malang.

Seperti halnya yang disampaikan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto. Menurutnya usia ke-36 bukan umur yang muda. Oleh sebab itu, seluruh faktor dalam Arema harus semakin baik.

Tidak hanya membicarakan soal persepakbolaan, tetapi merambah ke hal yang lebih luas. “Di momen ini, kita bisa memahami dan mengambil pelajaran dari Tragedi Kanjuruhan. Ini bukan usia yang muda, sehingga perlu untuk merefleksikan diri,” jelasnya di sela pengamanan kegiatan di Kawasan Kayutangan Heritage.

Pria yang akrab disapa Buher ini mengatakan banyak aspek yang bisa digarap untuk Arema lebih baik ke depan. Bisa memulai dari melambungkan nama besar Arema ke sektor ekonomi.

“Kami melihat ada potensi ekonomi melalui UMKM. Ada merchandise seperti syal, jersey hingga gantungan kunci. Ini bisa menjadi kekuatan baru Arema dan Aremania ke depannya,” lanjutnya.

Untuk mendukung ini, pihaknya memulai dengan pengamanan perayaan peringatan HUT Ke-36 Arema, Kamis (10/8) malam. Pengamanan yang mengedepankan pendekatan humanis, persuasif dan tidak represif.

“Silakan berkegiatan apapun, asalkan diisi dengan hal positif. Tidak ada pembatasan, karena ini merupakan harinya Arema dan Aremania. Kami juga mengamankan, tidak ada yang menggunakan senjata api,” lanjut Buher saat didampingi Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Kav Heru Wibowo Sofa. (rex/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img