Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan
MALANG POSCO MEDIA – Hari ini, 1 Oktober, dua tahun Tragedi Kanjuruhan. Berbagai kegiatan digelar untuk mendoakan dan mengenang tragedi memilukan itu. Di antaranya doa bersama hingga pameran melalui berbagai karya ekspresi masyarakat. Salah satunya seperti yang dilakukan Curvasud Arema.
Syahdunya lantunan shalawat Nabi Muhammad SAW ditengah guyuran hujan, mewarnai agenda mengenang dua tahun Tragedi Kanjuruhan. Dimulai sejak pukul 18.30 WIB, agenda yang digelar oleh Curvasud Arema di Jalan Pattimura Klojen Kota Malang, disambut masyarakat, Senin (30/9) tadi malam.
Derasnya air langit tak menggoyahkan penjatan doa dan lantunan shalawat. Bahkan tak sedikit mereka yang hadir tertunduk, khusyuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan doa bersama ini.
“Setelah mendapatkan informasi, saya ingin ikut ke sini (Curvasud Arema). Saya ingin berdoa dan support korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dalam doa bersama mengenang dua tahun kejadian tersebut,” ungkap Amir, salah satu warga yang hadir.
Ia merasa bahwa hujan menambah nuansa religius dan syahdu saat doa bersama. Dia turut mendoakan para almarhum korban Tragedi Kanjuruhan, agar selalu mendapatkan tempat terbaik di akhirat.
Sederet tokoh hadir dalam doa bersama yang diadakan Curvasud Arema. Selain tokoh lintas agama, hadir juga tokoh Arema, Sam Anto Baret, Sam Ade Herawanto, Sam Rektor Universitas IBU Nurcholis Sunuyeko, Sam HC, Sam Bogank Dirut Perum Tugu Tirta, Mayor Cecep Wadandenpom Kodam V Brawijaya serta perwakilan LIB.
Nawak-nawak Madas atau Madura Asli juga hadir mendoakan korban Tragedi Kanjuruhan. Kegiatan diawali shalawat Nabi, kemudian doa bersama dipimpin Gus Hisa Al Ayyubi selaku penasihat Curvasud Arema.
Setelah doa, Ketua Majelis CSA Sam Ari “Ambon” Susanto,memberikan sambutan. Sam Ambon mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder serta donatur yang sudah mendukung acara ini.
Gus Hisa Al Ayyubi juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan ini.
“Pada malam hari ini kita sama-sama berdoa untuk para korban Kanjuruhan. Tanpa teman-teman Curvasud kegiatan ini tidak akan terwujud,” ungkapnya.
Gus Hisa juga menyambut hadirnya Sam Anto Baret. Menurutnya, Sam Anto adalah Kiai yang sebenarnya, karena tak banyak omong tapi banyak berbuat.
Sam Anto Baret dalam kesempatan itu mengajak Aremania bermunajat dalam lantunan syair.
” Anak adam hidup hanya sementara. Rasulullah yang tercinta nabi Muhammad kekasih Allah. Shalawat kita panjatkan kehadapan junjungan kita Nabi Muhammad kekasih Allah,” lantunan dari Sam Anto.
Mewakili Pemkot Malang Sam Ade Herawanto berterima kasih atas perjuangan dan konsistensi nawak-nawak Aremania dalam memperjuangkan keadilan untuk Tragedi Kanjuruhan dengan cara sendiri, baik dengan doa dan berbuat baik.
Terpisah, Sam Ali Rifki, mewakili nawak-nawak Aremania, sangat mengapresiasi kegiatan di Curvasud Arema. Nanti ke depan dilaksanakan seperti yang dilakukan di Curvasud, yakni bermunajat dan mendoakan saudara-saudara yang mendahului kita 1 Oktober 2022 lalu.
“Semoga amal ibadah kita dapat diterima dan saudara-saudara kita bisa mendapat tempat yang tenang di alam kubur,” urainya.
Ali Rifki akan mendorong Pemkot Malang agar selalu melakukan kegiatan serupa untuk mengenang Tragedi Kanjuruhan. Acara malam itu diakhiri dengan doa lintas agama dari semua tokoh semua agama di Kota Malang.
Sementara itu, salah satu keluarga korban asal Muharto Kota Malang, Juwariyah mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu hal yang baik. Karena ini sebagai bentuk merawat ingatan atas tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan.
“Alhamdulillah, adanya agenda ini sebagai pengingat terhadap Tragedi Kanjuruhan. Kami berharap tidak hanya di momen-momen seperti ini saja, tetapi setiap hari,” ungkapnya.
Bersama dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan lainnya, pihaknya berharap agar di dua tahun ini ada kejelasan status hukum Tragedi Kanjuruhan. Bukan hanya soal kelalaian, melainkan menegaskan bahwa dalam hal ini negara juga turut bersalah.
“Kami meminta adanya pengakuan bersalah itu, dari negara ini. Kemudian meminta maaf langsung kepada kami. Selain ini, kami juga akan ada aksi doa bersama dengan seluruh korban Tragedi Kanjuruhan dan Aremania di Gate 13 Stadion Kanjuruhan Kepanjen, besok (hari ini, red),” tandasnya.
Di sisi lain, mengenang dua tahun terjadinya Tragedi Kanjuruhan, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menggelar pameran berbagai karya. Puluhan karya tersaji di kawasan Fakultas Ilmu Budaya UB, Senin (30/9) kemarin.
Salah satu koordinator kegiatan Zio mengatakan, pameran ini sudah dibuka sejak Kamis (26/9) lalu. Pelaksanaannya dilakukan sampai Selasa (1/10) hari ini yang juga diisi dengan public discussion.
“Untuk mengenang Tragedi Kanjuruhan, kami menggelar agenda rutin tahunan sama seperti di tahun 2023 lalu. Berbagai karya dari fotografi, produk digital, lukisan hingga karya sastra ada di sini,” jelasnya.
Menurutnya puluhan karya ini adalah ekspresi masyarakat. Khususnya dalam mengawal tragedi memilukan yang merenggut 135 nyawa dan ratusan orang luka-luka itu.
“Karya ini terbuka untuk umum. Sekitar 30-an orang submit (mengumpulkan, red) karya. Dan berbagai karya yang ada di sini mencapai sekitar 43 buah dari berbagai jenis karya,” sebutnya.
Seni yang merupakan ruang bebas berekspresi ini, diwadahi oleh Zio dkk, sebagai pengingat kejadian sejarah kelam sepak bola Indonesia. Selain itu, dampak sosial, yuridis dan psikologis masih bergulir sampai saat ini.
Sehingga banyak sekali para pihak, yang masih tetap mengenang para korban atas kejadian tersebut. “Apalagi saat ini, kejadian ini masih belum tuntas sepenuhnya. Baik secara proses hukum, hingga dampak akibat korban meninggal,” lanjutnya.
Melalui kegiatan ini, ia berharap mental kebangkitan masyarakat tetap tejaga. Sehingga, semua pihak tetap saling mendukung dan mendoakan, bagi para korban dam keluarga korban.
“Kami melalui jaringan solidaritas, terus ambil andil dalam usaha memenuhi hak-hak para keluarga korban dan pihak terdampak. Melalui berbagai kegiatan dan aksi yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan ke depannya dalam segala proses terkait Tragedi Kanjuruhan,” katanya.
Sebagai pengingat, berbagai elemen masyarakat menggelar kegiatan termasuk keluarga korban yang tergabung dalam Yayasan Keadilan Tragedi Kanjuruhan (YKTK).
Di sisi lain ada juga yang mengikuti kegiatan di tempat lain sejak kemarin. Ada juga masyarakat yang merencanakan membuat kegiatan tahlilan mandiri mendoakan almarhum di wilayahnya masing-masing.
Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang tergabung dalam YKTK misalnya mengikuti kegiatan pameran dan diskusi di FIB Universitas Brawijaya, kemarin sore.
Keluarga korban yang juga sebagai Pembina YKTK, Nuri Hidayat mengatakan hari ini, tepat mengenang dua tahun Tragedi Kanjuruhan akan dilaksanakan doa bersama di gate 13 Stadion Kanjuruhan Kecamatan Kepanjen pukul 15.00 WIB.
“Ada beberapa opsi kemarin kami bicara, doa bersama dan tahlilan, kalau bisa diskusi. Juga kalau bisa sampai jam 23.15 – 23.50 WIB pada saat puncak penderitaan adek-adek, anak-anak. Kita berdoa lagi di sana, terus pulang,” kata Nuri, sendu.
Namun hal tersebut menyesuaikan dengan kondisi di lapangan dan belum pasti. Sebab, bila hingga malam, yang dikhawatirkan Nuri terkait keselamatan supporter.
Lebih lanjut, Nuri menyampaikan bila BEM Malang Raya juga turut serta akan bergabung dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dalam kegiatan doa bersama.
“Intinya kita merawat ingatan kita bahwa, dua tahun ini belum ada keadilan, terus kita minta janji pemerintah untuk usut tuntas kasus Kanjuruhan,” ucapnya.
Dalam peringatan dua tahun Tragedi Kanjuruhan ini diharapkan semua elemen bersimpatik untuk menggelar kegiatan.
“Peringatan ini kalau bisa semua elemen, ya. Yang simpatik. Banyak yang kontak saya yang mau ikut, terlepas itu supporter murni atau masyarakat biasa, tahlilan sendiri sama warga,” lanjut Nuri.
Ia menambahkan, bila berbagai pihak juga ikut serta mendukung kegiatan doa bersama di Stadion Kanjuruhan, termasuk dari PT Waskita Karya menyediakan fasilitas dan area kegiatan.
“Dari presidium membantu kita konsumsi dan Waskita membantu tenda dan clearing area. Menyediakan tenda sebagai antisipasi kalau hujan ada tempat berteduh,” urai Nuri.
Diperkirakan ratusan orang akan berpartisipasi ke Stadion Kanjuruhan untuk memperingati dua tahun Tragedi Kanjuruhan. Keluarga korban dari luar kota seperti Trenggalek dan Jember pun disebut akan hadir. (rex/den/van)