MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Kesehatan Kota Malang serius memantau progres intervensi kasus stunting di Kota Malang. Setelah melakukan intervensi, khususnya di tiap kelurahan kelurahan, langsung dilakukan evaluasi pada awal tahun ini untuk intervensi pada Desember lalu. Hasilnya, angka stunting di Kota Malang kini bisa turun signifikan dan hampir di bawah angka 9 persen.
“Hasil (evaluasi) kemarin ini, angka stunting 9,05 persen per Desember, turun dari sebelumnya 9,48 persen di November, lalu di Oktober 9,78 persen. Artinya ada perubahan sejak kami lakukan intervensi masif. 570 risiko balita stunting, kemudian 1.600an untuk gizi kurang, berat badan kurang dan ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronis),” beber Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif kepada Malang Posco Media, Minggu (7/1) kemarin.
Dikatakan Husnul, dengan intervensi kemarin, maka jumlah anak anak risiko stunting juga sudah jauh berkurang. Dari sebelumnya sekitar 3.600an anak, kini menyisakan sekitar 3.004 anak saja.
“Maka dari itu, intervensi ini penting dan terus kami maksimalkan. Ini suatu upaya dari Pemkot Malang untuk tetap memprioritaskan beberapa hal yang telah dititipkan Presiden, yaitu percepatan penurunan stunting,” lanjut Husnul.
Evaluasi selanjutnya akan dilakukan pada akhir Januari. Bertepatan dengan Sub Pekan Imunisasi Nasional (SubPIN) Polio. Kegiatan ini juga sedikit banyak berpengaruh terhadap intervensi stunting. Sebab dengan badan sehat, maka intervensi stunting berjalan maksimal. Ia berharap angka stunting terus ditekan dan tidak ditemukan kasus stunting atau zero stunting.
“Januari bulan timbang tetap berjalan, walaupun ini nanti ada kegiatan SubPIN pekan imunisasi untuk polio. Putaran pertama mulai tanggal 15 Januari sampai 21. Untuk pencanganan kami harapkan pak Pj wali Kota Malang juga bisa datang,” tutupnya. (ian/aim)